Porprov IX Jawa Timur 2025: Panggung Emas Talenta, Momentum Kebangkitan Olahraga Daerah

Senin 30-06-2025,04:33 WIB
Oleh: H M. Ali Affandi L.N.M.*

Bahkan, beberapa pelaku UMKM menyatakan bahwa omzet mereka naik lebih dari 3 kali lipat selama Porprov berlangsung. Artinya jelas: olahraga bukan hanya soal medali, melainkan juga tentang dampak berganda (multiplier effect) terhadap sosial-ekonomi masyarakat.

Porprov bukan hanya ajang pembuktian prestasi, melainkan juga panggung kolaborasi. Pemerintah daerah, pelaku usaha, media, komunitas, dan lembaga pendidikan, semuanya turut ambil bagian. Itulah wajah baru sports ecosystem Jawa Timur yang makin matang dan inklusif.

INOVASI DAN TEKNOLOGI: OLAHRAGA MENYAPA MASA DEPAN

Salah satu catatan istimewa dalam Porprov IX adalah penyelenggaraan opening ceremony yang memadukan seni, budaya, dan teknologi. Pertunjukan drone yang menyinari langit Kota Malang dan gemerlap kembang api menjadi simbol bahwa olahraga dan teknologi kini tak bisa dipisahkan. 

Itu bukan soal show semata, melainkan juga pernyataan arah: olahraga daerah harus berani masuk ke arena digitalisasi, data analytics, dan sports tech.

KONI Jawa Timur di bawah komando Bapak M. Nabil menyadari pentingnya membangun data atlet berbasis teknologi. Karena itu, pada Porprov kali ini, sistem informasi dan pendaftaran digital juga ditingkatkan. 

Kami ingin setiap pertandingan dan capaian atlet terdokumentasi dengan baik untuk memudahkan evaluasi dan pembinaan ke depan. Tidak berlebihan jika kami menyebut Porprov kali ini sebagai tonggak modernisasi ekosistem olahraga daerah.

Saya menyaksikan sendiri betapa antusias dan kompetitifnya atmosfer pertandingan padel –sebuah cabang baru yang kini sedang naik daun di dunia. Meski olahraga itu baru dikenalkan, banyak atlet muda yang menunjukkan potensi luar biasa. 

Padel adalah simbol dari keberanian KONI dan penyelenggara untuk menyambut tren baru olahraga dunia, sekaligus membuka jalan bagi Indonesia untuk bersaing di cabang-cabang nontradisional di masa depan.

Begitu pula dengan wushu, cabang yang saya ikuti perkembangannya sejak lama. Dari penampilan para atlet muda, terlihat betul bahwa proses pembinaan sudah berada di jalur yang benar. Tenaga, ketepatan, dan estetika mereka adalah modal penting untuk tampil di ajang nasional, bahkan internasional. 

Beberapa cabang olahraga juga menunjukkan regenerasi yang menjanjikan. Sejumlah atlet belia tampil impresif, bahkan mampu mengalahkan unggulan dari daerah lain. Di sinilah Porprov menjadi arena gladi yang ideal sebelum para atlet benar-benar turun di ajang nasional seperti PON maupun SEA Games.

PORPROV SEBAGAI ARENA TALENT SCOUTING NASIONAL

Sebagai mantan atlet yang tumbuh dari daerah dan bertanding hingga PON, saya tahu betul bahwa Porprov bukan sekadar angka medali. Di balik selebrasi kemenangan, ada potensi masa depan olahraga Indonesia. Porprov adalah titik mula. 

Di sanalah pelatih dan manajer tim memantau talenta-talenta baru, menyusun program latihan, dan menjembatani proses transisi dari tingkat lokal ke nasional. 

Kami di KONI Jawa Timur menjadikan Porprov sebagai database hidup untuk scouting atlet berbasis prestasi dan data. Maka itu, setiap pertandingan adalah momentum evaluasi, bukan hanya kompetisi. 

Satu hal yang patut diapresiasi adalah kesuksesan administrasi dan manajemen penyelenggaraan Porprov kali ini. Mulai akomodasi, logistik, jadwal pertandingan, hingga protokol kesehatan dan keamanan, semuanya berjalan relatif mulus. 

Kategori :