HARIAN DISWAY - Hari ini, 2 Juli 2025. Indonesia kembali memperingati Hari Kelautan Nasional, momen penting untuk mengingat betapa luasnya kekayaan laut yang dimiliki negeri ini.
Selain itu, juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga dan memanfaatkannya secara bijak. Laut bukan sekadar sumber pangan dan ekonomi, tetapi juga penyangga kehidupan jutaan makhluk hidup, salah satunya manusia.
Oleh sebab itu, ini menjadi panggilan bagi kita untuk melindungi ekosistem laut dari kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, salah satunya adalah penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
Dalam menjaga ekosistem laut, salah satu langkah utama yang bisa kita lakukan adalah memilih alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia telah menetapkan jenis-jenis alat tangkap yang aman bagi ekosistem laut dan keberlangsungan sumber daya perikanan.
Berikut adalah beberapa jenis alat tangkap ramah lingkungan yang direkomendasikan:
Ilustrasi menangkap ikan menggunakan alat ramah lingkungan, yaitu pancing dan jaring angkut-TheDigitalWay-Pixabay
BACA JUGA: Hari Kelautan Nasional 2 Juli: Sejarah, Tujuan, dan Cara Memperingatinya
1. Jaring Lingkar atau Purse Seine
Jaring lingkar bekerja dengan cara mengelilingi gerombolan ikan dari segala arah, lalu ditarik ke atas. Alat ini tergolong selektif dan tidak merusak dasar laut karena tidak menyentuh dasar laut. Penggunaannya efektif untuk menangkap ikan pelagis atau ikan yang hidup di permukaan laut, seperti tongkol dan kembung.
2. Pukat atau Seine Net
Pukat pantai digunakan dari tepi pantai untuk menarik ikan ke darat. Biasanya melibatkan partisipasi komunitas nelayan setempat. Karena digunakan di area dangkal dan terbuka, alat ini tidak mengganggu biota dasar laut selama digunakan dengan bijak dan ukuran mata jaring disesuaikan.
3. Jaring Angkut atau Scoop Nets
Scoop nets adalah jaring yang digerakkan dengan tangan atau alat bantu untuk mengambil ikan atau udang dari kolam, sungai, atau perairan dangkal. Alat ini bersifat selektif dan tidak berisiko terhadap spesies yang tidak ditargetkan.
BACA JUGA: Konsumsi Meningkat, KKP Jamin Ketersediaan dan Mutu Ikan Selama Libur NAtaru
4. Jala Lempar atau Hand Cast Nets
Jala lempar dijatuhkan langsung ke permukaan air untuk menangkap ikan yang berada di dekat permukaan. Penggunaannya sangat bergantung pada keterampilan nelayan dan tidak menimbulkan kerusakan habitat karena hanya bersifat permukaan.
5. Jaring Insang dan Jaring Puntal atau Gill Net and Entangling Nets.
Jenis jaring ini bekerja dengan cara membuat ikan tersangkut pada insangnya ketika berenang melewati jaring. Dengan pengaturan ukuran mata jaring yang tepat, alat ini bisa menjadi sangat selektif dan minim bycatch atau tangkapan sampingan.
6. Pancing atau Hook and Line
Pancing adalah metode paling tradisional dan sangat ramah lingkungan. Teknik ini hanya menangkap ikan yang memakan umpan sehingga bycatch sangat minim. Selain itu, tidak merusak habitat dasar laut dan cocok untuk penangkapan skala kecil.
BACA JUGA: Tema, Cara Memperingati, dan Sejarah Hari Pelaut Sedunia pada 25 Juni 2025