Basket Surabaya Berduka, Sang Legenda Handono Setiobudi Meninggal Dunia!

Basket Surabaya Berduka, Sang Legenda Handono Setiobudi Meninggal Dunia!

Handono Setiobudi bersama Justin Patrick Alex setelah memenangkan kompetisi-DBL Indonesia-

HARIAN DISWAY - Kabar duka mengenai berpulangnya Handono Setiobudi terdengar pada Kamis, 16 Juli 2025. Kabar itu masih menggema di kalangan pecinta basket, terutama di Surabaya. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 71 tahun.

Ucapan duka cita pun terus bermunculan di akun Instagram Perbasi Surabaya. Mereka datang dari berbagai kalangan, mulai dari penggemar, pemain, hingga sesama pelatih basket.

Ko Han (sapaan akrab Handono Setiobudi) dikenal sebagai pelatih fundamental yang legendaris. Ia telah melahirkan banyak bintang di dunia basket Indonesia.

BACA JUGA:Mantan Atlet Basket Indonesia, Mega Perdana Dampingi Student Athlete DBL Indonesia All-Star

BACA JUGA:Tim Basket SMAMDA Surabaya Juara Libels Cup 2K25

Handono Setiobudi Lahirkan Bintang Basket Indonesia


Pelatih basket legendaris Surabaya Handono Setiobudi meninggal dunia pada Rabu, 16 Juli 2025-DBL Indonesia-

Selama kariernya, Ko Han membimbing sejumlah pemain berprestasi, seperti Henny Sutjiono, Vincent Rivaldi Kosasih, Laurentius Steven Oei, dan Justin Patrick Alex.

Ia dikenal dengan pendekatan yang detail, fokus, dan tegas dalam melatih, sekaligus memberikan latihan fisik yang berat namun tetap penuh kasih. Henny Sutjiono, misalnya, menggambarkan Ko Han sebagai sosok yang berdedikasi tinggi.

"Ko Han adalah orang yang sangat berdedikasi dalam melatih. Latihan fisik yang beratnya menguji mental kami, tetapi itulah yang membuat kami kuat," ungkap Henny.

Kenangan bersama Ko Han dimulai saat Henny bergabung dengan klub Pacific Caesar di SMP, dan berlanjut hingga ia memperkuat SMA Frateran Surabaya.

Ko Han juga dikenal sebagai sosok yang selalu mengedepankan semangat tim. Ia tak suka jika ada pemain yang saling menyalahkan, bahkan lebih memilih untuk memberikan nasihat yang humoris mengenai latihan.

"Kalau kita banyak duduk, Ko Han pasti nyindir, 'kalau mau cangkruk, wes duduk ae, sing suwe tak pesenno gedang goreng dan kopi, pasti enak'," kenang Henny dengan senyum.

Julienna Hartono juga mendapatkan banyak pelajaran berharga dari Ko Han. Ia mengungkapkan bahwa pelatihnya itu lebih dari sekadar pelatih.

"Beliau sering memberikan nasihat, tidak hanya tentang basket, tetapi juga kehidupan. Beliau benar-benar seperti seorang ayah bagi kami," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: