Polisi Berhasil Bekuk Buron Perampok-Pembunuh Sadis

Kamis 03-07-2025,18:32 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Dia malam itu (dan saat pembunuhan) tidur seranjang dengan Datun. NZ terus menangis. Setelah diteliti, kakinya terluka gores benda tajam. 

Polisi minta bantuan tim Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Gresik. Mengingat pentingnya NZ sebagai satu-satunya saksi mata, polisi minta bantuan psikolog, juga petugas Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik. 

NZ diamankan ke tempat nyaman anak. Polwan, psikolog, tim KBPPPA berusaha keras, bergantian, mengajak NZ bicara. Tapi, bayi itu terlalu syok. Menangis terus. Tim juga tidak yakin, apakah bayi itu bisa menceritakan kejadian tersebut.

BACA JUGA:Polisi Ditombak dan Polisi Sungkem

BACA JUGA:Polisi Nggak Mudik Juga Nggak Nangis

Senin, 18 Maret 2025, si bayi mulai tenang. Bisa diajak bicara oleh tim. Tapi, ya… NZ tetap banyak menangis. Dia bicara tidak lancar.

Beberapa pekan kemudian keajaiban terjadi. NZ menyebut nama tetangga pria. Tim menggali dengan ekstra hati-hati. Tetap tidak gampang. NZ tidak bicara lancar. Tersendat-sendat. Cuma menyebut nama. Tapi, akhirnya (samar-samar) tim pewawancara menangkap maksud si bayi, bahwa nama pria itu yang masuk ke kamar.

Senin, 8 April 2024, Asrofin, 40, ditangkap polisi di Wonosalam, Jombang. Asrofin tetangga korban. Rumahnya sangat dekat dengan rumah korban. Cuma sepelempar batu. Ia diperiksa polisi. 

Asrofin mengaku merampok rumah Datun bersama Midhol dan Sobikhul Alim. Ia mengaku, ia dan Sobikhul diajak Midhol merampok rumah itu. Rumah Midhol juga bertetangga dengan rumah korban. Midhol adalah preman di kampung tersebut. Semua orang di sana takut pada Midhol. 

Pengakuannya, tugas Asrofin mencongkel pintu dengan linggis. Sedangkan tugas Sobikhul membawa tali sebagai persiapan menjerat korban. Midhol yang membunuh Datun dan mencuri Rp 150 juta. Asrofin mengaku, ia mencuri HP (milik Mahfud).

Seusai merampok, ia dan Sobikhul diberi Midhol masing-masing Rp 8 juta. Pembunuh Datun, katanya, Midhol.

Polisi memburu Midhol dan Sobikhul.

Sabtu, 20 April 2024, Sobikhul ditemukan warga meninggal di kebun jagung di Kecamatan Panceng, Gresik. Polisi memeriksa mayatnya. Diautopsi. 

Ditemukan sianida pada lambung Sobikhul, bercampur roti. Polisi memeriksa rekaman CCTV di jalan menuju kebun itu, tampak Sobikhul jalan kaki sendirian membawa tas plastik hitam menuju kebun. Polisi menyimpulkan, Sobikhul bunuh diri karena ketakutan.

Pada 3 Juli 2024 Polres Gresik dan Kejaksaan Negeri Gresik menggelar rekonstruksi kasus dengan tersangka Asrofin, memperagakan 27 adegan.

Pada 3 Oktober (2024) Asrofin divonis hukuman 12 tahun penjara.

Kategori :