Beasiswa Penuh untuk Pemuda Katolik di Untag Surabaya: Jalan Menuju Indonesia Emas

Minggu 06-07-2025,14:19 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Wisma Betlehem di Kediri menjadi tempat penandatanganan MoU pada 5-6 Juli 2025. Di tempat itulah, sebuah pengumuman penting disampaikan.

Pemuda Katolik Komda Jawa Timur bersama Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya resmi meluncurkan program beasiswa penuh untuk 10 mahasiswa Katolik berprestasi tiap tahunnya.

Program ini tak hanya bersifat seremonial. Ia dirancang untuk berjalan selama empat tahun, hingga 2028. Setiap tahun akan ada 10 nama baru yang dikirim menempuh pendidikan di Untag Surabaya—bebas biaya kuliah, didampingi secara akademik, dan dibina secara spiritual.

Kabar ini menjadi angin segar bagi anak-anak muda Katolik yang kerap terbentur masalah biaya saat ingin melanjutkan pendidikan tinggi.

BACA JUGA:Jejak Soekarno yang Dikenang Oleh Untag Surabaya dari Rumah Cokro ke Wisma Yaso

BACA JUGA:SISI, Chatbot Mahasiswa Untag Surabaya yang Bantu Menjawab Pertanyaan Seputar Kampus


Penandatangan kerja sama Untag Surabaya dengan Pemuda Katolik Komda Jawa Timur untuk beasiswa penuh pemuda Katolik. --Humas Untag Surabaya

Beasiswa ini diberikan lewat proses seleksi ketat. Berkas yang dibutuhkan cukup lengkap: mulai dari formulir pendaftaran, KTP, transkrip nilai, bukti prestasi, hingga esai pribadi yang menjelaskan motivasi dan komitmen calon penerima. Tak lupa, surat rekomendasi dari paroki atau komisariat cabang menjadi salah satu syarat utama.

Peluncuran beasiswa ini disampaikan dalam forum Rapat Kerja Daerah Pemuda Katolik Jatim yang berlangsung 5–6 Juli 2025. Dari panggung, sinyal kuat dikirimkan oleh dua institusi: Untag Surabaya dan Pemuda Katolik.

Rektor Untag yang diwakili Kepala Biro Rektorat, Abraham Ferry Rosando, menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama pembangunan manusia. Maka, mendukung pemuda Katolik yang punya semangat belajar dan karakter baik adalah bagian dari misi perguruan tinggi tersebut.

Tak hanya itu, Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya, J. Subekti, juga hadir langsung dan bicara tentang panggilan zaman. "Di tengah krisis sosial dan lingkungan Indonesia butuh generasi muda yang tak hanya pandai, tapi juga peduli dan peka," ucapnya.

BACA JUGA:Gelar Seminar Bertajuk Green Talk, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya dan Ecoton Serukan Urgensi Pencemaran Sungai

BACA JUGA:Sosialisasi Mahasiswa Berdampak di Untag Surabaya, Ajak Mahasiswa Jadi Pembawa Perubahan di Masyarakat

Ia berharap kerja sama ini tak berhenti di atas kertas, tapi menjelma menjadi gerakan nyata. Bukan hanya angka kelulusan yang dikejar, tapi kontribusi konkret bagi masyarakat dan Gereja. Apalagi Subekti juga menjabat sebagai Dewan Pembina Pemuda Katolik Jatim, yang artinya ia tahu betul potensi besar para kader muda itu.

Ketua Pemuda Katolik Jatim, Christoporus Surya, menyebut program ini sebagai bagian dari agenda strategis jangka panjang. Selain pendidikan, organisasinya juga mendorong kesadaran politik dan keterlibatan aktif pemuda Katolik dalam pembangunan nasional.

Kategori :