Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Tujuh Program Pengabdian di Desa Sajen: Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Karakter Jadi Fokus Utama

Mahasiswa Untag Surabaya Hadirkan Tujuh Program Pengabdian di Desa Sajen: Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Karakter Jadi Fokus Utama

PARA mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjalankan tujuh program tematik yang dirancang berdasarkan hasil observasi dan kebutuhan nyata di lapangan. Mereka melaksanakan pengabdian di SMK Thoriqul Ulum di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, K-istimewa-

UNIVERSITAS 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus menunjukkan peran aktifnya dalam membangun masyarakat melalui program pengabdian yang menyasar sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan penguatan karakter. 

Bertempat di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, tim mahasiswa Untag Surabaya yang dibimbing Rizki Dwi Bakhtiar Surin, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menjalankan tujuh program tematik yang dirancang berdasarkan hasil observasi dan kebutuhan nyata di lapangan.

Kegiatan pengabdian itu melibatkan 35 mahasiswa dari berbagai latar belakang studi yang bekerja sama dengan mitra sekolah, tenaga kesehatan, kader desa, serta warga setempat. 

BACA JUGA:Optimalisasi Potensi Sosial-Ekonomi Desa Ponjanan Timur Melalui Digital Mapping oleh Mahasiswa KKN Kelompok 37 Universitas Trunojoyo Madura

BACA JUGA:Dari Dapur Kecil, Tumbuh Harapan Besar: Mahasiswa KKN Ajak Imigran Belajar Wirausaha lewat Camilan Pastel

Seluruh program diarahkan untuk memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Sajen.

Empat program utama dilaksanakan di SMK Thoriqul Ulum dan berfokus pada peningkatan literasi, kepedulian lingkungan, pembinaan keislaman, serta penguatan wawasan kebangsaan.

Pertama, Gemar (Gerakan Membaca Aktif dan Kreatif). Mahasiswa merevitalisasi perpustakaan sekolah dengan menata ulang rak buku, mengelompokkan koleksi berdasarkan tema, dan menyusun program literasi mingguan. Tujuannya adalah menumbuhkan minat baca secara menyenangkan dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Mahasiswa KKN Ajak Warga IOM Surabaya di Desa Sawotratap Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Mental dan Cegah Bullying

BACA JUGA:Jumbo Cetak Sejarah! Film Animasi Ini Geser KKN dan Tembus 10 Juta Penonton

Kedua, Eco School Movement: Pilah Sampah 3 Macam. Siswa diperkenalkan pada sistem pemilahan sampah organik, anorganik, dan B3 melalui penyuluhan, praktik langsung, dan penyediaan fasilitas pendukung. Program itu juga mencakup edukasi tentang daur ulang dan lingkungan hijau sekolah.

Ketiga, Siswa Cerdas dan Religius. Mahasiswa mengadakan bimbingan belajar akademik serta mengintegrasikan kegiatan keislaman seperti tadarus, diskusi akhlak, dan kajian keagamaan. Harapannya, siswa menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual dan kuat secara spiritual.

Keempat, Penguatan Nilai Pancasila. Program itu berupa sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam bentuk diskusi interaktif, permainan edukatif, dan refleksi sikap kebangsaan. Siswa diajak memahami pentingnya toleransi, gotong royong, serta cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Mahasiswa KKN Untag Surabaya Ciptakan Alat Press Minyak untuk UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: