SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dialog Kebangsaan bertajuk Membangun Ekonomi Inklusif dari Dunia Pendidikan, Menyiapkan Generasi Emas yang Berdaya Saing, sukses digelar di Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas, Surabaya, Sabtu, 5 Juli 2025.
Acara itu menghadirkan para pembicara seperti Kepala Bappedalitbang Surabaya Irvan Wahyudrajad, Pakar Islam Tiongkok Novi Basuki, serta Ketua Kantor Jasa Akuntansi Susan Sutedjo.
Yang hadir bukan cuma mahasiswa, tapi juga melibatkan beberapa peserta yang sudah bekerja. Ketua Pelaksana Acara Ikhwan Kholid menjelaskan bahwa dialog ini punya pendekatan berbeda dibandingkan acara serupa di tempat lain.
“Di sini kita gabungkan dua generasi. Yang akan meneruskan bangsa dan yang sedang membangun pondasi,” ujar dosen Diploma 3 Perbankan dan Keuangan UHW Perbanas itu.
BACA JUGA:Dialog Kebangsaan UHW Perbanas: Pendidikan Jadi Pondasi Ekonomi Inklusif dan Generasi Emas 2045
BACA JUGA:Diplomasi Peci Hitam dan Warisan Kebangsaan
Menurut Ikhwan, selama ini ada kesenjangan antar generasi. Informasi, nilai kebangsaan, hingga visi nasional terasa terputus antara generasi Z, milenial, dan generasi X.
“Melalui dialog ini, kami ingin bangun keberlanjutan antargenerasi. Agar arus informasi dan semangat membangun negeri tetap satu visi,” imbuhnya.
Selain kolaborasi antar generasi, tujuan utama dialog ini adalah memupuk rasa cinta tanah air. Menurut Ikhwan, etika dan semangat kebangsaan pada anak muda perlu diperkuat agar tidak hilang ditelan zaman.
“Anak-anak muda harus lebih mencintai negeri ini. Lebih dari itu, mereka harus siap membangun Indonesia yang lebih baik,” katanya.
Hasil dari dialog ini bukan hanya diskusi di atas panggung. Tapi ada aksi lanjutan berupa kolaborasi dengan organisasi di luar kampus, seperti HIPMI, PSMTI, dan Tidar.
BACA JUGA:Wahyuddin: Pemuda Kolaka Ciptakan Lapangan Kerja Lewat AgenBRILink
BACA JUGA:Pancasila sebagai Roh Pembangunan dan Identitas Bangsa: Refleksi dari Tanah Reog
“Mahasiswa tidak boleh berhenti belajar di ruang kuliah. Mereka juga harus turun ke lapangan. Belajar langsung dari praktisi bisnis dan pengusaha,” tambah Ikhwan.
Tujuan akhir dari rangkaian kegiatan ini adalah mencetak lulusan yang siap tempur: sebagai wirausaha atau profesional unggulan.