Sinopsis Assalamualaikum Baitullah, Ketika Luka Hati Ditawar dengan Perjalanan ke Tanah Suci

Kamis 17-07-2025,09:30 WIB
Reporter : Regha Ayunda Bella*
Editor : Retna Christa

Namun, di tengah titik nadir tersebut, takdir mempertemukan Amira dengan seorang kenalan lama. Namanya Muhammad Barra (Arbani Yasiz).


Sinopsis Assalamualaikum Baitullah, ketika luka hati ditawar dengan perjalanan ke Tanah Suci. Foto: Michelle Ziudith (kiri) dalam salah satu adegan di awal film.-Legacy Pictures-

Sosok itu, dengan kebijaksanaan dan kebaikan hati, mengajak Amira untuk menjalani umrah ke Tanah Suci. Ia percaya, perjalanan spiritual akan dapat menyembuhkan luka-luka batin Amira.

BACA JUGA:Bertaut Rindu: Ketika Luka Keluarga Disembuhkan oleh Cinta dan Gambar

BACA JUGA:8 Film Indonesia Tayang Juli 2025 di Bioskop, Dari Agen Rahasia Kocak hingga Cerita Cinta Remaja Penuh Luka

Awalnya, Amira ragu dan bimbang. Hatinya masih dipenuhi luka dan amarah. Namun, dengan segala kekuatan yang tersisa, ia memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut.

Dia membayangkan, di hadapan Kakbah dan di bawah naungan Masjid Nabawi, dia bisa menemukan ketenangan, pengampunan, dan makna baru dalam hidupnya.

Perjalanan ke Makkah dan Madinah menjadi titik balik bagi Amira. Di sana, dia bertemu dengan berbagai karakter. Mendengarkan kisah-kisah inspiratif, dan menyaksikan kebesaran Tuhan.

Assalamualaikum Baitullah menyoroti bagaimana iman dan spiritualitas dapat menjadi penawar bagi luka batin yang mendalam. Amira menemukan kedamaian, juga kekuatan untuk bangkit kembali.

BACA JUGA:Lucu dan Haru! Sinopsis Jodoh 3 Bujang, Angkat Makna Pernikahan Adat Bugis

BACA JUGA:Profil 7 Pemeran Film Jodoh 3 Bujang, dari Jourdy Pranata sampai Nurra Datau

Syuting di Makkah


Sinopsis Assalamualaikum Baitullah, ketika luka hati ditawar dengan perjalanan ke Tanah Suci. Foto: Para aktor dan kru film ketika di Masjidil Haram.-Legacy Pictures-

Assalamualaikum Baitullah merupakan hasil kolaborasi beberapa penulis ternama. Di antaranya Titien Watimena, Irfan Ramli, dan Efrina Sisfayeralda.

Produksinya ditangani oleh Visual Media Studio. Mulai dari naskah, elemen produksi, hingga musik ditata sedemikian rapi agar menghasilkan karya yang disukai oleh banyak orang.

Untuk menghadirkan nuansa yang persis seperti di novel, sutradara Hadrah Daeng Ratu memboyong syuting ke Makkah. Namun, di bagian awal film, ketika menggambarkan penderitaan Amira, syutingnya tetap di Jakarta.

BACA JUGA:Sinopsis Film Angel Pol, Ketika Hidup Amburadul dan Musik Dangdut Jadi Satu-Satunya Jalan Keluar

Kategori :