HARIAN DISWAY - Setidaknya tercatat 6 warga Palestina yang kehilangan nyawa dan belasan warga terluka akibat misil yang diluncurkan oleh Israel pada saat mereka sedang mengisi wadah air di sumber air pada Minggu, 13 Juli 2025 lalu.
Pernyataan dari pihak Israel Defence Forces (IDF) adalah mereka hendak menargetkan kelompok militer Jihad Islam di area tersebut.
Nahasnya, misil yang diluncurkan mengalami malfungsi dan meleset beberapa meter dari target sehingga mengenai warga sipil.
Pihak IDF juga menyatakan bahwa mereka menyesali kejadian yang menimpa warga Palestina dan insiden tersebut sedang dalam investigasi lebih lanjut.
Ahmed Abu Saifan, tenaga medis di Al-Awda melaporkan bahwa misil tersebut mengenai sumber air di pengungsian di Nuseirat dan membunuh 6 anak kecil dan melukai 17 korban lainnya.
Kurangnya air di Gaza telah memburuk selama beberapa minggu belakangan juga diperburuk dengan kekurangan bahan bakar yang menyebabkan desalinasi dan fasilitas sanitasi tertutup.
Hal ini membuat warga menjadi sangat bergantung pada sumber air yang dapat mengisi wadah air mereka.
BACA JUGA:Hamas Sepakat Bebaskan 10 Sandera Israel untuk Negosiasi Gencatan Senjata Gaza
BACA JUGA:Direktur RS Indonesia di Gaza, Marwan Al-Sultan, Tewas dalam Serangan Udara Israel
Selang beberapa jam kemudian, 12 orang tewas terbunuh oleh serangan militer Israel di pusat perbelanjaan di Gaza dan salah satu di antaranya adalah konsultan rumah sakit yang bernama Ahmad Qandil.
“Anak-anak tersebut kehausan dan hendak mencari air untuk melepas dahaga. Tetapi mereka kembali ke rumah dalam keadaan tidak bernyawa,” ujar Ramadan Nassar, seorang saksi yang tinggal di daerah Nuseirat.
Nassar menyatakan bahwa misil tersebut mengenai anak-anak yang sedang mengantri untuk mengisi wadah air dan warga telah mengantri sejak pagi hari dikarenakan tempat sanitasi yang tutup.
Nassar juga menambahkan bahwa insiden tersebut merupakan sebuah “tragedi berdarah yang sangat berat untuk disaksikan.”
Dia membagikan video yang diambil tepat setelah misil terjatuh, menunjukkan warga yang menarik badan-badan yang tak bergerak dari bawah puing-puing, anak kecil terluka yang menangis dan menjerit, serta beberapa warga tergeletak tak bernyawa yang dilumuri oleh darah.
Orang-orang yang membawa anak kecil yang terluka di tangan mereka; beberapa lainnya menggunakan sepeda untuk membawa anak-anak yang kepalanya berlumuran darah.