Kanang juga menyoroti ekspor dan impor Indonesia dan Jepang. Itu hasil pengamatannya saat kunjungan kerja ke Jepang bersama Wakil Menteri Perdagangan beberapa waktu lalu.
"Secara angka, kita memang surplus. Ekspor ke Jepang mencapai Rp 23,6 miliar dolar AS, sementara impor dari Jepang Rp 6,5 miliar. Tapi isi ekspor kita masih didominasi barang mentah seperti batu bara dan gas," jelasnya.
BACA JUGA:Budi Sulistyono Kanang: PT Telkom Jangan Stagnan di Tengah Persaingan Ketat
BACA JUGA:DPP PDIP Rekom Eri-Armuji, Kanang Sampaikan Pesan Megawati Soekarnoputri
"Kita ekspor batu bara tapi impor mesin dari Jepang. Kita kalah di nilai tambah. Harus ada hilirisasi. Jangan cuma bicara angka, bicara strategi besar," pungkas Kanang yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur.
Bagi Kanang, denyut ekonomi Indonesia dimulai dari pasar rakyat yang hidup. "Kalau pasar mati, maka mati pula harapan ekonomi rakyat kecil," katanya. (*)