Dipaksa Dewasa sebelum Waktunya: Normalisasi Eksploitasi Anak di Sekitar Kita

Selasa 22-07-2025,11:15 WIB
Reporter : Pingki Maharani*
Editor : Heti Palestina Yunani

BACA JUGA: Sinopsis Film Mungkin Kita Perlu Waktu: Ketika Keluarga Ada di Fase Duka yang Berbeda

Namun, kenyataannya penegakan hukum masih lemah. Jarang sekali ada tindakan konkret terhadap pelaku eksploitasi anak, apalagi jika pelakunya adalah orang tua sendiri.

Negara dan masyarakat masih cenderung tutup mata tentang eksploitasi anak di Indonesia, dampak kerja anak terhadap pendidikan, perlindungan hak anak, trauma emosional anak, budaya masyarakat terhadap anak pekerjaata, seolah-olah itu urusan domestik yang tak perlu dicampuri.

Ketika anak-anak dipaksa bertahan hidup, siapa yang bisa mereka harapkan untuk melindungi haknya? Jika kita tetap diam, sama saja kita ikut merampas masa kecil mereka.

BACA JUGA: Alasan Seseorang Lebih Mudah Marah dengan Keluarga Dibandingkan Orang Lain

Dan nanti, ketika mereka tumbuh dengan luka yang tak terobati, kita akan bertanya, “Mengapa generasi ini begitu marah dan lelah?”

Jawabannya mungkin sederhana: karena mereka tak pernah diberi kesempatan untuk menjadi anak-anak. (*)

Kategori :