Logo kepalan tangan dan mawar awalnya dirancang pada 1969 oleh Marc Bonnet untuk Partai Sosialis Prancis, kemudian diadopsi Partai Pekerja Sosialis Spanyol pada 1977, yang kemudian menjadi dasar logo Sosialis Internasional.
Mawar merah sudah lama menjadi simbol sosialisme, terutama dikaitkan dengan warna merah yang melambangkan gerakan sosialis sejak abad ke-19. Kepalan tangan melambangkan persatuan dan kekuatan gerakan sosialis.
Logo itu digunakan berbagai partai dan organisasi yang tergabung dalam Sosialis Internasional serta beberapa partai yang terinspirasi oleh gerakan sosialis demokrat.
Dengan mengadopsi nama PSI, maunya mengidentifikasikan diri dengan Partai Sosialis Indonesia yang didirikan Sutan Sjahrir pada 1948. Partai itu kecil, tetapi militan dan dikenal sebagai partai kader.
Partai tersebut melahirkan pemikir-pemikir tangguh seperti Sjahrir, Soebadio Sastrosatomo, Wilopo, dan Soemitro Djojohadikoesoemo, bapaknya Prabowo Subianto.
Mungkin karena PSI tak kunjung semerbak, logo diganti dengan gajah yang mirip bledug itu. Mungkin juga maunya meniru logo gajah yang dipakai Partai Republik di Amerika Serikat (AS).
Partai Republik di AS disebut sebagai GOP (Grand Old Party), partai tua yang besar. Partai itu didirikan pada 1854 dan sampai sekarang sudah menempatkan 19 presiden. Partai Demokrat sebagai pesaing utama menempatkan 16 presiden.
Dua partai besar di AS itu sama-sama punya logo binatang. Partai Republik berlogo gajah dan Partai Demokrat berlogo keledai. Meski berlogo keledai, tidak berarti Partai Demokrat berisi orang-orang dungu.
Andrew Jackson pada 1828 menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Ia diledek dengan sebutan ”jackass” dari nama belakangnya Jackson. Jackass berarti bodoh, juga sebutan untuk keledai. Dengan sebutan itu, Jackson malah menang dan selanjutnya keledai dipakai untuk logo partai.
Di Indonesia banyak partai yang berlogo binatang. PDIP memakai logo kepala banteng, Partai Nasdem memakai logo elang, Gerindra memakai logo garuda, Perindo juga memakai logo garuda dengan warna berbeda. Partai Kebangkitan Nusantara milik Anas Urbaningrum juga memakai logo kepala garuda.
Logo baru PSI disebut-sebut ingin menyaingi banteng moncong putih PDIP. Persaingan kedua partai itu akan makin sengit. Sebab, konstituennya banyak beririsan. Namun, yang lebih penting lagi, karena ada semacam dendam politik antara PSI dan PDIP.
PSI akan mendapuk Jokowi sebagai ketua dewan pembina. Berarti, secara resmi Jokowi akan hengkang ke PSI setelah didepak dari PDIP bersama anak mbarep Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi diharapkan akan menjadi magnet untuk membajak suara PDIP. Tetapi, yang lebih penting lagi adalah Jokowi membutuhkan ”political sanctuary”, suaka politik pascalengser. Dan, PSI adalah suaka politik yang paling aman bagi Jokowi.
Persaingan dua partai tersebut akan sengit. Namun, PDIP sudah terbiasa menghadapi persaingan semacam itu. Dulu sudah ada Partai Demokrasi Pembaruan buatan Roy B.B. Janis yang membelot dari PDIP. Tidak lama bertahan, partai itu menghilang dan mati.
Eros Djarot yang kecewa kepada Megawati Soekarnoputri keluar dari PDIP dan mendirikan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK). Sempat lumayan eksis, tapi kemudian tidak ada kabar, lalu mati dengan sendirinya.
PDIP dikenal sebagai partai yang makin solid ketika menghadapi keretakan internal. Kali ini PDIP diuji lagi dengan hengkangnya Jokowi ke PSI.