Sejak itu Amelia tidak pulang lagi. Menghilang bersama motor. HP Amelia ditelepon keluarga berkali-kali, mati. Keluarga mencari ke mana-mana, nihil. Esoknya keluarga lapor polisi, laporan kehilangan Amelia. Info kehilangan juga disebar keluarga ke medsos.
Di medsos dipasang foto Amelia berdiri. Cantik. Dia berhijab putih, atasan dan bawahan putih-putih. Disertai keterangan: Ciri-ciri, kulit putih, wajah oval, mata sipit, bentuk gigi kelinci. Tinggi badan 170 cm, postur langsing.
Berhari-hari tidak ketemu. Sampai Rabu sore, 16 Juli 2025, jasad Amelia ditemukan di semak-semak belakang rumah warga di Desa Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang. Mayat sudah membusuk, wajah tak bisa dikenali. Hasil identifikasi polisi, itulah Amelia. Malam itu juga dia dimakamkan.
BACA JUGA:Pembunuhan Satu Keluarga saat Pagi Buta di Kediri
BACA JUGA:ODGJ Perkosa ODGJ
Polisi meyakini, Amelia dibunuh. Di tubuh mayat ditemukan beberapa bekas tusukan benda tajam. Lebih meyakinkan, kedua tangan korban terborgol ke belakang.
Polisi memburu pelaku. Awalnya, belum diketahui jumlah pelaku. Polisi melakukan metode scientific crime investigation (SCI). Mengerucut ke satu nama calon kuat tersangka: Rafli. Polisi memburunya.
Rafli sehari-hari kurir barang paket. Ia tak ditemukan polisi di rumahnya di Jalan Lamping Kancil, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Tangerang. Rumah itu tak jauh dari tempat penemuan mayat Amelia. Masih sedesa.
BACA JUGA:Pembunuhan Penyanyi di Bandung Dipicu Korban
BACA JUGA:Pria Sejati Bisa Diperkosa, asal...
Kamis dini hari, 17 Juli 2025, Rafli dibekuk polisi di tempat persembunyiannya di Tegal, Jateng. Ia digerebek polisi pukul 00.30 WIB. Dimintai keterangan, ia mengakui membunuh Amelia bersama dua temannya, Ibra dan AP. ”Tersangka RRP mengaku mengajak temannya, IF dan AP, melakukannya,” kata AKBP Reonald.
Polisi berkoordinasi. Setengah jam kemudian polisi membekuk AP di Serpong, Tangsel. Setengah jam berikutnya memborgol Ibra di Parung Panjang, Bogor. Ketiganya dibawa ke Polda Metro Jaya.
Senin, 21 Juli 2025, digelar rekonstruksi di TKP. Pelaku rekonstruksi tiga tersangka. Di saat para tersangka baru tiba di sana, warga sudah berkumpul. Mereka marah kepada Rafli.
Massa mendesak penjagaan polisi, hendak menghajar Rafli. Polisi bertahan sekuatnya sambil minta bantuan. Sampai beberapa truk polisi tiba di sana, berhasil mengamankan situasi.
Berdasar rekonstruksi, kejadiannya begini: Amelia mendatangi rumah Rafli karena sehari sebelumnya ditelepon Rafli, katanya, hendak membayar utang. Maka, Amelia tiba di TKP dengan mengendarai Vespa itu.
Tiba di depan rumah kontrakan itu, Amelia tidak masuk rumah. Menunggu di luar, duduk di motornyi. Rafli keluar rumah, menarik tangan Amelia, memaksa Amelia masuk rumah.