HARIAN DISWAY - Israel mengumumkan jeda perang terbatas selama 10 jam per hari di tiga wilayah Jalur Gaza mulai pada Minggu, 27 Juli 2025.
Jeda perang tersebut akan dilaksanakan setiap jam 10.00-20.00 pada daerah al-Mawasi, Deir al-Balah, dan Gaza.
Jeda perang ini memiliki tujuan untuk membiarkan truk-truk bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Jalur Gaza.
Israel membuat keputusan tersebut setelah mendapat kecaman internasional atas kelaparan dan malnutrisi yang kian memburuk di Gaza.
Kritik tersebut semakin meningkat karena ratusan warga Palestina telah tewas dalam beberapa minggu terakhir akibat kurangnya pasokan makanan.
BACA JUGA:Biadab! 6 Anak Tewas Diserang Saat Ambil Air di Gaza, IDF Akui Salah Tembak Misil
BACA JUGA:IDF Ungkap Mereka Boleh Tembak Suka-Suka! Tak Heran Jumlah Korban Tinggi!
Palestina mengalami krisis kelaparan yang parah karena perang 21 bulan dan diperparah oleh blokade Israel dari bulan Maret hingga Mei lalu.
Sejak blokade tersebut, jumlah bantuan kemanusiaan Gaza berkurang drastis. Bahkan, sangat kurang untuk mengatasi krisis kelaparan di Gaza.
Tim medis yang menangani jenazah Abdul Jawab al-Ghalban, anak Palestinabberusia 14 tahun yang meninggal akibat kelaparan di Rumah Sakit nasser, Khan Younis, Jalur Gaza pada 22 Juli 2025--AFP
Sedangkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa krisis itu tidak disebabkan oleh Israel.
Dilansir dari AFP, militer Israel menolak tudingan bahwa mereka telah menggunakan kelaparan sebagai senjata. Mereka juga menyatakan telah berkoordinasi dengan PBB serta organisasi internasional untuk meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke jalur Gaza.
BACA JUGA:Israel Kepung Deir Al Balah, Menahan dan Menginterogasi Staf WHO
BACA JUGA:Bocah Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel, Ambulan dan Pertolongan Media Dihalangi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa krisis malnutrisi di Gaza telah memasuki tahap sangat mengkhawatirkan.