HARIAN DISWAY - Penyeberangan di lintas Ketapang–Gilimanuk sempat mengalami kemacetan parah selama beberapa hari terakhir.
Antrian kendaraan yang mengular di sekitar pelabuhan disebabkan oleh dua faktor utama.
Yakni penutupan jalan nasional Jember-Banyuwangi via Gumitir dan pengurangan jumlah kapal operasional pasca tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya awal Juli lalu.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali memutuskan menutup jalur utama Jember–Banyuwangi via Gumitir untuk perbaikan selama dua bulan ke depan.
BACA JUGA:Kapal Berkurang dan Gumitir Ditutup, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Macet Parah
Penutupan ini memaksa pengalihan arus kendaraan logistik ke jalur utara, yang bermuara langsung ke Pelabuhan Ketapang, sehingga menambah beban lalu lintas di kawasan pelabuhan.
Situasi diperburuk oleh kebijakan Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut yang memperketat operasional kapal, terutama jenis ex-LCT (Landing Craft Tank), menyusul hasil investigasi sementara atas tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang diduga akibat kelebihan muatan.
Dampaknya, dari 15 kapal bermuatan besar yang sebelumnya beroperasi di rute ini, hanya 6 kapal yang diizinkan berlayar. Sembilan kapal lainnya harus menurunkan kapasitas muatannya secara drastis.
BACA JUGA:Macet Parah di Banyuwangi, Gubernur Jatim Minta Menhub Tambah Kapal Besar di Ketapang
Beberapa kapal bahkan dibatasi untuk hanya mengangkut maksimal lima truk besar dari kapasitas semula hingga 20 truk.
"Jumlah kapal berkurang drastis dan masing-masing dibatasi muatannya sekitar 25 persen. Jadi bayangkan saja kondisi ini," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Nyono.
Namun, pada Selasa pagi (29/7), Kementerian Perhubungan memastikan bahwa layanan penyeberangan telah kembali berjalan normal.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, mengonfirmasi bahwa lalu lintas di area pelabuhan dan aktivitas bongkar muat kendaraan telah terpantau lancar dan terkendali.
BACA JUGA:Tragedi Kapal Terbakar di Minahasa Utara, KM Gregorius Barcelona V Dilalap Api
Jumlah Kapal dan Upaya Penanganan