Obituari Suryadharma Ali: Pejuang itu Telah Kembali

Jumat 01-08-2025,12:26 WIB
Oleh: M. Romahurmuziy

Selepas operasi bypass yang dijalaninya saat menjadi ketua Komisi V DPR, almarhum selalu berolahraga treadmill. Tak jarang, saya menerima koreksi atas sebuah konsep sambil almarhum treadmill. Itulah gambaran betapa setiap saatnya, SDA tak pernah berhenti bekerja. Dan penghargaan atas waktu itu lah yang juga membentuk saya hari ini.


Romahurmuziy saat melayat Almarhum Suryadharma Ali di rumah duka. -Dokumentasi PPP-

Tahun 2007 adalah saat yang semakin mendongkrak SDA. Saya mengajukan pamit dari jabatan staf khusus karena aplikasi beasiswa Chevening saya ke Inggris diterima. Tapi almarhum melarang saya, karena memintanya dibantu maju sebagai ketua umum PPP. "Anak buah ibumu kan masih banyak yang jadi ketua DPC yang kamu kenal," demikian ujarnya. Walhasil, jadilah saya bersama sejumlah senior PPP seperti Suharso Monoarfa, Emron Pangkapi, Ermalena, Akhmad Muqowam, dan Lukman Saifuddin, berkelindan menjadi tim suksesnya. Kami berkeliling nusantara mendulang dukungan DPC PPP. Hasilnya? SDA menang tipis atas sejumlah rivalnya di Muktamar PPP di Ancol, Jakarta Utara. Saya pun diajak masuk ke kabinet Pengurus Harian DPP PPP selaku wakil sekjen I. Saat itu saya merasa almarhum betul-betul mengader saya. Sepatutnya saya bukan urutan pertama, karena banyak wakil sekjen lainnya yang secara usia lebih senior. Tapi itulah SDA dengan determinismenya. Sejak itu, agenda keliling Indonesia bertambah: sebagai menteri dan sebagai ketua umum.

Dua kali saya mendampingi almarhum maju sebagai ketua umum di muktamar. 2007 dan 2011. Di muktamar 2011 itu SDA mendesakkan ke formatur, "sekjen saya Rommy". Setelah sempat kehilangan 20 kursi di 2009, Alhamdulillah kerja keras SDA berhasil me-rebound PPP pada Pemilu 2014. 


Allamarhum Suruadharma Ali didampingi Romahurmuziy saat mendaftarkan PPP sebagai peserta Pemilu di kantor KPU.-Dokumentasi PPP-

Pasca Pilpres 2014, dinamika di tubuh PPP mulai menghangat. KMP (Koalisi Merah Putih) vs KIH (Koalisi Indonesia Hebat) yang memolarisasi parlemen hingga berbulan-bulan tanpa sidang, turut membelah PPP. SDA berhadapan dengan mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah (DPW). Saya yang semula berusaha berada di tengah, didapuk untuk memimpin perlawanan para ketua DPW yang tidak setuju perpanjangan seteru Pilpres. Ya, SDA adalah Prabowo garis keras. Bahkan almarhum menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Senayan sesaat sebelum Pemilu 2014 dilaksanakan. Di situ saya merasa sedih. Harus berhadapan dengan mentor dan guru politik saya. Namun itulah politik.

BACA JUGA:Selamat Jalan Guru Bangsa, Kwik Kian Gie

BACA JUGA:Bayi Teknologi AI dan Akseptabilitas di Karya Ilmiah

Sepanjang 2014-2016, PPP terbelah. Almarhum bersama Djan Faridz. Sementara saya berikut sejumlah senior yang semula bersama SDA, memimpin PPP membersamai pemerintahan Jokowi. Alhamdulilah pada bulan April 2016, terjadi Muktamar Islah di Asrama Haji. Hubungan kami pulih. 

Masa-masa sesudah itu saya disibukkan persiapan Pemilu 2019. Dan berikutnya, Covid. Hingga saya kembali bersilaturahmi dengan almarhum sejak pernikahan putri keduanya pada tahun 2022, Sherli. Beberapa bulan lalu, saya dan istri sempat makan malam bersama keluarga. Sampai kemudian saya mendapat kabar almarhum stroke dan dibawa ke RSPAD. Belum bisa dijenguk, menurut keluarga. Rabu (30/7) lalu, kami, para kader almarhum yang masih duduk di struktur DPP PPP, masih menggelar Majelis Dzikir di kediaman KH. Zarkasih Nur di Ciputat. Salah satunya mendapat berita bahwa SDA kembali dirawat di RS. Mayapada, Kuningan, Jaksel. Sudah saya niatkan betul Kamis pagi itu untuk menengok. Namun, setelah Subuh saya mendapat kabar bertubi-tubi melalui WA, SDA wafat. 


Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Sinta Nuriyah melayat ke rumah duka alm Suryadharma Ali.-Dokumentasi PPP-

Kemarin (31/7) saya melayat. Saya melihat sejumlah pejabat, mantan pejabat, kerabat dan teman seperjuangan. Menteri Agama Nasaruddin Umar, para mantan menag dan menteri Koperasi, bahkan mantan Wapres KH Makruf Amin dan Jusuf Kalla juga melayat. Jangan ditanya berapa banyak kader-kader PPP yang melayat. Memberikan penghormatan terakhir kepada pria berkacamata yang super cermat, serius, dedikatif, dan sangat menyayangi keluarga. Organisator andal, pejuang partai, dan pejuang Islam. 

Selamat jalan mas Surya. Selamat jalan sahabat Suryadharma Ali. Saya tak akan menjadi seperti hari ini tanpa bimbingan panjenengan. Kami sangat menyayangimu. Tapi Allah SWT lebih menghendakimu untuk kembali. Semoga Allah SWT mengampuni dosamu, menerima seluruh amal ibadahmu, dan memberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Amin.

*) M. Romahurmuziy adalah pimpinan Departemen DPP PPP (2002-2007), wakil sekjen DPP PPP (2007-2011), sekjen DPP PPP (2011-2014), ketua umum DPP PPP (2014-2019), dan ketua Majelis Pertimbangan DPP (2022-2025). 

 

Kategori :