HARIAN DISWAY - Presiden Prabowo Subianto memang sudah dituntut untuk waspada sejak awal pemerintahannya. Sebab, geopolitik global makin runyam.
Timur Tengah belum tenang sejak kebrutalan Israel menyerang Palestina. Begitu pula ketegangan konflik Rusia dan Ukraina. Masih ditambah lagi dengan Kamboja dan Thailand.
BACA JUGA:Ke Bandung, Presiden Prabowo Naik Whoosh
Menurutnya, gejolak geopolitik itu begitu dahsyat. Memakan korban begitu banyak di mata seluruh dunia. Mulai dari perempuan, anak-anak, hingga puluhan ribu orang dibantai.
Maka, sudah tentu membutuhkan respons yang tenang, terukur, dan berorientasi pada stabilitas nasional.
BACA JUGA:Prabowo: Cadangan Pangan Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah
"Waktu kita mulai pemerintahan kita 20 Oktober, situasi geopolitik dan geoekonomi tidak serumit sekarang. Sekarang tidak hanya kita menghadapi dampak dari perang di mana-mana dan konflik di mana-mana," ujarnya dalam Sidang Kabinet Paripurna ke-8 di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.
Termasuk ketegangan lain yang melibatkan negara-negara besar dan kawasan Asia bahkan ASEAN. Indonesia berkomitmen untuk mendukung peran ASEAN mencari solusi damai.
BACA JUGA:Prabowo Terbitkan Perpres: Tunjangan Rp 30 Juta Bagi Dokter Spesialis di DTPK
Prabowo lantas memperingatkan kabinetnya terhadap dampak dari ketegangan geoekonomi global. Salah satunya, seperti kebijakan tarif oleh Amerika Serikat yang berpotensi mengganggu arus perdagangan internasional.
Di tengah ketidakpastian tersebut, Prabowo memastikan Indonesia akan tetap menjaga sikap tenang dan rasional.
Selain itu, posisi Indonesia yang aktif mendukung peran ASEAN dalam mencari solusi damai atas konflik regional, menandakan kesinambungan komitmen diplomatik Indonesia di kawasan. Namun, ia menegaskan sikap Indonesia yang terukur.
“Kita menghadapinya dengan tenang,” tegasnya.
BACA JUGA:Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Komando Operasi Khusus AS di Istana Merdeka
Bagi Prabowo, kedaulatan pangan adalah syarat mutlak kemerdekaan dan ketahanan bangsa. Maka produksi pangan dalam negeri adalah fondasi utama bagi masa depan Indonesia. Pangan nasional harus aman agar bisa menjamin kebutuhan rakyat.