HARIAN DISWAY - Pernahkah terlintas pertanyaan mengapa cara berpikir atau berinteraksi seseorang bisa sangat berbeda dari orang lain? Salah satu metode populer yang digunakan untuk memahami perbedaan tersebut adalah Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Tes ini dikembangkan pada awal abad ke-20 oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, yang terinspirasi dari teori tipe kepribadian Carl Gustav Jung.
MBTI dirancang untuk membantu individu mengenali preferensi mereka dalam berpikir, berkomunikasi, dan mengambil keputusan.
BACA JUGA: 5 Ciri Kepribadian yang Dikagumi dan Dihormati, Simak Barangkali Anda Salah Seorang Itu
Di era sekarang, memahami MBTI menjadi relevan bukan hanya untuk pengembangan diri, tetapi juga untuk membangun hubungan yang lebih efektif, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
MBTI membagi kepribadian jadi 16 tipe, yang terbentuk dari kombinasi empat dimensi utama. Tiap dimensi ini ibarat spektrum yang menunjukkan kecenderungan alami seseorang dalam berinteraksi, memproses informasi, mengambil keputusan, dan mengatur hidupnya.
1. Extrovert (E) vs Introvert (I)
Ini soal dari mana energi diperoleh. Extrovert biasanya merasa lebih hidup saat ngobrol, bertemu banyak orang, atau terlibat di keramaian. Sebaliknya, introvert lebih nyaman dan “isi ulang” energinya lewat waktu sendirian atau bersama orang terdekat.
BACA JUGA: 4 Gaya Berbusana dan Kepribadian Karakter Favorit Perempuan di Jujutsu Kaisen
2. Sensing (S) vs Intuition (N)
Dimensi ini berkaitan dengan cara menangkap informasi. Tipe sensing fokus pada detail, fakta, dan pengalaman nyata. Sedangkan tipe intuition lebih melihat pola, makna tersembunyi, dan kemungkinan yang akan datang.
3. Thinking (T) vs Feeling (F)
Ini menggambarkan cara membuat keputusan. Tipe thinking mengutamakan logika dan analisis objektif, sementara tipe feeling mempertimbangkan nilai-nilai personal, perasaan, dan dampak terhadap orang lain.
BACA JUGA: Melihat Kepribadian Seseorang dari Interior Kamar Tidur
4. Judging (J) vs Perceiving (P)