SURABAYA, HARIAN DISWAY – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tak hanya mengimbau masyarakat mengibarkan Bendera Merah Putih sepanjang Agustus 2025. Ia juga turun tangan membagikan bendera secara gratis di setiap kunjungan kerja ke daerah-daerah.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Probolinggo dan Sampang, Khofifah menyapa warga sambil membagikan bendera merah putih secara simbolis. Tapi yang menarik, aksi itu bukan sekali waktu—melainkan bagian dari kebiasaan rutinnya.
“Silakan dicek di mobil saya atau mobil tim, pasti ada box berisi Bendera Merah Putih. Saya selalu bawa stok,” ujarnya, Minggu, 10 Agustus 2025.
Gestur sederhana itu menjadi simbol kecintaan terhadap tanah air yang digelorakannya dari hati ke hati. Tak hanya kepada masyarakat, Khofifah juga menitipkan bendera kepada puluhan jurnalis yang meliput kunjungannya.
BACA JUGA:Jatim Akan Pakai Beras Fortifikasi untuk Menu MBG, Khofifah Ajukan Payung Hukum
“Kalau mereka mau, saya selalu titip pesan: tolong dibagikan ke tetangga-tetangga,” kata dia dengan senyum, menegaskan bahwa semangat kebangsaan bisa dimulai dari hal terkecil, bahkan dari rumah tetangga sebelah.
Aksi membagikan bendera ini merupakan bagian dari kampanye menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI Tahun 2025. Sejak minggu ketiga Juli 2025, Pemprov Jatim telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.14.1/26008/033.3/2025, yang mengimbau seluruh elemen masyarakat mengibarkan bendera secara serentak dari 1 hingga 31 Agustus 2025.
Namun bagi Khofifah, pengibaran bendera bukan sekadar formalitas. Ia menekankan bahwa Merah Putih adalah “harga mati” sebagai simbol NKRI. “Mari kita tanamkan jiwa dan raga untuk Merah Putih,” tegasnya.
Bendera merah putih, lanjutnya, adalah identitas bangsa yang harus dijunjung tinggi, dihormati, dan dijaga kesakralannya—dari ibu kota hingga pelosok desa.
BACA JUGA:Bertemu Menteri Australia, Khofifah Ajak Kerjasama Benih Jagung, Susu, Sampai Rumput Laut
BACA JUGA:Genjot Produksi Padi, Khofifah Bagikan Mesin Pertanian
Untuk memperluas partisipasi, Pemprov Jatim juga mengajak armada transportasi umum dan layanan kesehatan (yankes) melalui Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan agar turut mengibarkan bendera sebagai wujud kecintaan kepada tanah air.
Tapi di tengah semua instruksi resmi itu, satu hal yang membekas: di balik surat edaran, ada kotak bendera di mobil gubernur—siap dibagikan, setiap hari, ke siapa saja, sebagai benih semangat kebangsaan.