Aprilia Siap Tantang Dominasi Ducati, Sterlacchini Revolusi Aerodinamika RS-GP

Senin 11-08-2025,16:28 WIB
Reporter : Bagus Aji
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Aprilia Racing semakin percaya diri menatap  sisa musim MotoGP 2025, setelah sentuhan aerodinamika Fabiano Sterlacchini pada RS-GP terbukti bisa meningkatkan performa, sekaligus menegaskan ambisi mereka menjadi penantang serius dominasi Ducati.

Aprilia Racing memutuskan untuk memulangkan mantan insinyur aerodinamika Ducati Corse yang juga pernah mengembangkan aerodinamika motor KTM RC16, Fabiano Sterlacchini, pada akhir tahun 2024.

Kepulangan Sterlacchini ke Italia bertepatan dengan kepergian Romano Albesiano dari Aprilia Racing menuju Honda HRC di tahun yang sama.

Kedua insinyur Italia itu merupakan mantan tangan kanan Luigi Dall'Igna, maestro pengembangan motor balap Ducati Corse yang kini menjabat sebagai General Manager Ducati Corse.

Sentuhan awal Sterlacchini pada Aprilia RS-GP 2025 langsung membawa dampak positif. Meski Jorge Martin belum banyak turun ke lintasan akibat cedera, Marco Bezzecchi mampu menerjemahkan hasil pengembangan motor Aprilia dengan baik.

BACA JUGA:Aprilia Happy! Bezzecchi Podium, Jorge Martin Posisi 7, Konstruktor No 2

BACA JUGA:Marco Bezzecchi Juara MotoGP Silverstone 2025, Quartararo Gagal karena Masalah Teknis

Perubahan paling menonjol terlihat pada aerodinamika di kedua sisi buritan. Bentuknya unik, hampir tak terlihat, berupa sayap pendek dengan tambahan sirip kecil di ujungnya.

Menurut analisis sejumlah pengamat MotoGP, desain ini kemungkinan bertujuan menstabilkan motor di lintasan lurus dan menjaga ground effect saat melibas tikungan.

Mengenai perubahan tersebut, Sterlacchini mengungkapkan filosofinya dalam merevolusi aerodinamika RS-GP:

"Tidak ada partikel yang terlihat di sini, setiap partikel di udara sangat penting bagi balap motor," ujarnya seperti dikutip Speedweek.m

Sterlacchini menjelaskan bahwa sepuluh tahun lalu aerodinamika di MotoGP hanya fokus pada mengurangi hambatan angin dan mencegah daya angkat.

Kini, dengan pengalamannya dari Ducati dan KTM, ia memilih pendekatan yang lebih modern. “Kita sekarang berada di era rekayasa mikro,” katanya.

BACA JUGA:MotoGP Ceko 2025: Jorge Martin Nervous di Sprint Race, Takut Ngepush Aprilia

BACA JUGA:Aprilia TrackHouse Buka Voting Livery Spesial GP Mandalika dan Sepang

Desain aerodinamika Ducati memang banyak ditiru pabrikan lain. Bentuknya berbeda, tetapi tujuannya sama.

Konsep aerodinamika MotoGP masa kini sangat dinamis, dengan winglet agresif, saluran udara fairing yang dirancang ulang, serta cetakan aero yang lebih futuristik.

Dalam tes resmi pertengahan musim di Aragon, Sterlacchini hanya melakukan revisi minor pada bentuk fairing, termasuk menambahkan aero wing di kedua sisi buritan RS-GP 2025.

Menurutnya, aerodinamika kini bukan hanya soal performa murni, tetapi juga mempengaruhi pengendalian di tikungan, perilaku pengereman, kenyamanan berkendara, dan perlindungan dari terpaan angin.

“Sebagai insinyur yang fokus pada fisika dan matematika, kami juga harus mempertimbangkan masukan pembalap, meski terkadang tidak selaras dengan data motor,” tambahnya.

Ia kemudian menyampaikan penjelasannya: "Kami memanfaatkan setiap detail kemajuan teknologi di Aprilia untuk memperpendek jarak dengan motor di depan. Di MotoGP hari ini, siapa yang bisa mendengarkan angin di lintasan balap, dia akan menang."

Kesuksesan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) yang menduduki peringkat keempat klasemen pembalap dengan 156 poin, serta Raul Fernandez (Aprilia TrackHouse Racing) di posisi ke-13 dengan 66 poin, menegaskan bahwa Aprilia sidah berada di jalur yang tepat.

Dengan paket motor kompetitif dan kembalinya sang juara 2024, Jorge Martin, dari cedera panjang, Aprilia optimistis menatap sisa musim 2025 sebagai pesaing kuat Ducati. (*) 

Kategori :