BACA JUGA: Ketika Tubuh Perempuan Berubah: Mengenal Hormon Kehamilan dan Dampaknya
Saat dunia penuh tantangan—seperti pandemi, resesi, atau perubahan sosial, membayangkan masa depan yang diinginkan memberikan rasa aman dan harapan.
Selain itu, manifesting memanfaatkan kekuatan fokus. Dengan memusatkan perhatian pada satu tujuan, kita cenderung menemukan peluang yang sebelumnya terlewat.
Ini sejalan dengan konsep reticular activating system (RAS) dalam otak, yang bertugas menyaring informasi sesuai hal yang dianggap penting oleh pikiran. Bagi sebagian orang, manifesting memberi dampak nyata, seperti:
BACA JUGA: 5 Dampak Gaya Hidup Modern yang Tidak Lepas dari Satelit Palapa
1. Fokus Lebih Jelas
Menentukan tujuan membuat kita lebih mudah memilah prioritas. Misalnya, jika tujuan Anda adalah membuka usaha kopi, Anda akan lebih peka terhadap pelatihan barista, peluang investasi, atau lokasi strategis.
2. Kesehatan Mental yang Lebih Stabil
Mengulang afirmasi positif dapat membantu mengurangi kecemasan, karena otak lebih sering terpapar pesan yang menenangkan daripada pikiran negatif.
3. Motivasi Bertindak
Visualisasi sering kali membangkitkan dorongan untuk mengambil langkah kecil—mencari informasi, belajar keterampilan baru, atau membangun jaringan.
BACA JUGA: Waspadai Dampak Oversharing dan Cara Mengatasinya
4. Kritik dan Keterbatasan
Meski banyak yang merasakan manfaatnya, manifesting juga menuai kritik. Sebagian psikolog menilai konsep ini dapat menciptakan ekspektasi berlebihan.
Ada risiko seseorang menyalahkan dirinya sendiri jika tujuan tidak tercapai, seolah-olah semua karena “tidak cukup berpikir positif,” padahal ada faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, diskriminasi, atau kesehatan.
Selain itu, fokus berlebihan pada visualisasi tanpa tindakan justru bisa membuat seseorang terjebak dalam fantasi. Ini seperti menatap peta tanpa pernah berjalan.