Motif Pembunuhan ASN BPS Halmahera Timur: Pejudol Bayar Mahal

Selasa 12-08-2025,10:16 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Diurai, loot box merupakan risiko finansial dengan imbalan yang tidak pasti. Otoritas Belgia memutuskan, itu perjudian. Dan dilarang.

Sauer: ”Loot box memanfaatkan prinsip psikologis yang menarik orang ke mesin slot. Loot box mungkin memberikan imbalan besar kepada pemain, tetapi imbalan datang secara acak.” 

Hasil riset psikologi, loot box mengeksploitasi distorsi kognitif yang membuat pemain memandang setiap kekalahan sebagai satu langkah lebih dekat menuju kemenangan. Sebab itu,  para pemain jadi kecanduan meski kalah.

Sauer: ”Hewan menunjukkan pola yang sama dengan distorsi kognitif itu. Mereka merasa yakin bahwa imbalannya akan datang, tetapi mereka tidak tahu kapan. Jadi, mereka terus mengulangi perilaku tersebut walaupun lebih banyak kalah daripada menang.” 

Akhirnya: ”Pemain terus melakukannya, bahkan ketika imbalan makin jarang, dan bahkan imbalan berhenti sama sekali.”

Hasil riset Sauer dan Drummond cocok dengan riset lainnya.

Dikutip dari BBC, 12 Juli 2016, berjudul Why gamblers get high even when they lose, diungkapkan demikian:

Anda mungkin berpikir judi hanya soal menang. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa kenyataannya tidak sesederhana itu. Mengapa para pejudi, bahkan yang kalah sekalipun, tetap bersemangat?

Tak ada orang suka kalah, bahkan pejudi patologis sekalipun. Namun, mereka tetap saja bertaruh. Pertanyaannya, jika bandar selalu menang, mengapa harus bertaruh lagi? 

Orang-orang kecanduan judi sering melaporkan, meskipun mereka terus-menerus kalah, keseruannya terus membawa mereka kembali ke meja kartu atau mesin slot.

Seorang pria mantan pecandu judol (tidak disebut identitas) kepada Scientific American mengatakan:

”Saya ingin berjudi sepanjang waktu. Saya menyukainya. Saya menyukai sensasi yang saya rasakan.”

Orang lainnya, pria eksekutif Wall Street, mengaku telah menipu keluarga, teman, dan orang lain sebesar USD 100 juta untuk memenuhi kebiasaannya berjudol. 

”Itu cara saya mendapatkan uang guna memenuhi kecanduan judi,” ujarnya.

Jika akhirnya seseorang kehilangan uang, mungkin kehilangan pekerjaan, atau rumah, akibat dari kecanduannya, bagaimana mungkin kenikmatan sebesar itu dapat melebihi pengorbanannya?

Mark Griffiths, psikolog dari Nottingham Trent University, Inggris,  yang berspesialisasi dalam kecanduan perilaku, menunjukkan bahwa para pejudi memiliki beragam motivasi untuk kebiasaan mereka. 

Kategori :