”Bahkan, ketika Anda kalah berjudi, tubuh Anda masih memproduksi adrenalin dan endorfin,” katanya.
Dalam survei terhadap 5.500 pejudi di Inggris, prospek peluang menang besar merupakan faktor terkuat. Namun, faktor tersebut diikuti faktor ”karena menyenangkan” dan ”karena mengasyikkan”.
Griffiths: ”Bahkan, ketika Anda kalah berjudi, tubuh Anda masih memproduksi adrenalin dan endorfin. Itu terasa mengasyikkan. Orang-orang sedang membeli hiburan.”
Jika begitu, sulit menghilangkan kecanduan judol. Apa pun ditempuh demi memenuhi kecanduan itu, termasuk berutang, merampok, atau membunuh.
Di kasus Hanafi, kecanduannya harus dibayar. Ia baru sepekan menikah, lalu menyerahkan diri kepada polisi sebagai pelaku pembunuhan berencana. Ia terancam hukuman mati. Harga yang sangat mahal. (*)