HARIAN DISWAY – Warga Kecamatan Widodaren akhirnya bisa bernapas lega setelah Jembatan Kerjo–Sidolaju (Joju) resmi dioperasikan. Infrastruktur yang membentang sepanjang 120 meter dengan lebar 3,5 meter tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Peresmian ini menjadi momentum penting bagi warga Desa Kerjo dan Desa Sidolaju yang selama ini mengandalkan jalur memutar atau perahu penyeberangan untuk menyeberangi Bengawan Solo. Cara lama itu tak jarang menimbulkan risiko, terutama saat musim penghujan.
Menurut Ony, jembatan ini bukan sekadar penghubung fisik, melainkan penopang aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. “Jembatan ini wujud nyata komitmen pemkab membangun infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. Ia menambahkan, keberadaan jembatan akan memangkas waktu tempuh menuju jalan nasional, pasar, sekolah, dan kantor pemerintahan.
Dengan akses yang lebih singkat, distribusi hasil panen para petani ke pasar kini dapat berlangsung lebih cepat, menjaga kualitas komoditas dan stabilitas harga. Aktivitas perdagangan pun meningkat, sementara anak-anak sekolah tak lagi harus menempuh perjalanan panjang.
BACA JUGA:Koperasi Jadi Tulang Punggung Ekonomi, Ribuan Warga Ngawi Meriahkan Jalan Sehat dan Pameran UMKM
BACA JUGA:Prabowo Luncurkan 80 Ribu KMP, Ngawi Siap Gerakkan Ekonomi Desa
Jembatan Joju tak hanya menguntungkan warga Dusun Kerjo, Sidolaju, dan Tanon di Desa Sidolaju, tetapi juga memberi kemudahan bagi ribuan penduduk Desa Gembol, Karanganyar.
Proyek ini dikerjakan oleh CV Jasa Karya dengan kontrak awal Rp 9,94 miliar, yang kemudian meningkat menjadi Rp 10,27 miliar akibat adanya pekerjaan tambahan. Pembangunan memakan waktu 240 hari kalender dan selesai pada 27 Desember 2024.
Dengan diresmikannya jembatan ini, semua pihak berharap geliat ekonomi kawasan semakin meningkat dan akses transportasi semakin aman serta nyaman. (*)