HARIAN DISWAY - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah belum akan menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 2026.
Ia menyebut ruang fiskal (fiscal space) tahun depan masih terbatas karena mayoritas anggaran difokuskan pada program-program prioritas nasional.
“Namun juga pada saat yang sama ada kapasitas fiscal yang juga harus dipertimbangkan. Jadi untuk hal itu kita belum exercise untuk terutama rekrutmen untuk gaji. Kita juga akan melihat space untuk tahun 2026 yang tadi mayoritas diisi untuk program nasional," ucap Sri Mulyani.
BACA JUGA:Prabowo Tetapkan 8 Agenda Prioritas RAPBN 2026, dari Swasembada Pangan hingga Modernisasi Alutsista
Selain soal gaji, pemerintah juga masih mempertimbangkan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2026.
Menurut Sri Mulyani, hal ini harus dibahas bersama Kementerian PAN-RB dan pemerintah daerah, serta disesuaikan dengan kapasitas anggaran negara.
Absennya kenaikan gaji PNS dan ASN saat Pidato Presiden Prabowo pada siding Paripurna DPR RI memikul spekulasi di kalangan ASN.
Presiden lebih menekankan pada agenda prioritas Pembangunan, ketahanan pangan, energi, Pendidikan, Kesehatan, hingga perekonomian kerakyatan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa ketiadaan pembahasan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah kemungkinan besar tidak merencanakan kenaikan gaji tahun depan.
BACA JUGA:Banggar DPR Perkirakan Pendapatan RAPBN 2026 Tembus Rp 3.114 Triliun
Sri Mulyani menambahkan, meski belum ada rencana penyesuaian gaji tahun depan, peningkatan kesejahteraan ASN sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Berdasarkan RAPBN 2026, belanja negara direncanakan mencapai Rp3.786,5 triliun dengan target penerimaan sebesar Rp3.147 triliun. Defisit anggaran dipatok Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).(*)
*)Mahasiswa magang prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya