Botol plastik bekas disulap menjadi pot bunga merah putih yang kreatif. --Pinterest
Konsep upcycling juga mulai populer dalam perayaan kemerdekaan. Botol plastik bekas disulap menjadi pot bunga merah putih, kaleng susu dan kaleng cat bisa dijadikan lentera ala-ala. Kreativitas ini menunjukkan bahwa sampah bukan akhir masa bagi sebuah barang, melainkan sebuah awal dari kreasi baru yang lebih bermakna.
Di beberapa daerah sudah menerapkan dan konsisten menyelenggarakan perayaan 17 Agustus dengan konsep eco-friendly. Seperti lomba menghias gang dengan bahan daur ulang, atau parade kostum kemerdekaan dari pakaian bekas dan limbah.
BACA JUGA: 10 Ribu Pelajar Bentangkan Bendera Merah Putih 14,9 Km di Depan Grahadi, Pecahkan Rekor Muri!
Ide kegiatan ini mampu memancing kreativitas masyarakat dan mampu untuk menarik perhatian lebih dari masyarakat. Konsepnya yang unik sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Bagi masyarakat yang ingin mencoba, ada beberapa tip mudah untuk memulai konsep dekorasi eco-friendly untuk perayaan kemerdekaan. Yang pertama, gunakan bahan yang sudah ada di rumah. Minimalisasikan untuk membeli barang dekorasi baru.
Yang kedua, ajak anak-anak untuk membuat dekorasi sebagai media edukasi dan mempererat momen kekeluargaan. Dan yang paling penting, simpan dekorasi agar bisa digunakan kembali tahun depan.
BACA JUGA: Jangan Takut pada One Piece: Rayakan Kreativitas dalam Semangat Kemerdekaan
Dengan begitu, perayaan kemerdekaan bukan hanya menjadi momen gembira untuk sesaat, tetapi juga warisan kebiasaan baik untuk lingkungan.
Merayakan kemerdekaan tidak harus identik dengan budaya konsumtif yang berlebihan atau dekorasi sekali pakai. Justru dengan cara yang lebih ramah lingkungan, makna kemerdekaan terasa semakin dalam.
Merdeka berarti bebas, bebas dari ketergantungan plastik, bebas dari kebiasaan boros, dan bebas untuk menciptakan perayaan kemerdekaan yang lebih hijau. Jadi, mari rayakan 17 Agustus 2025 dengan semangat nasionalisme sekaligus kepedulian terhadap bumi kita. (*)
*) Mahasiswa dari Jurusan Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya