3 Hal yang Perlu Dibenahi Luciano Spalleti di Juventus
Luciano Spalletti Kembali ke Turin!-@FabrizioRomano-Twitter X
HARIAN DISWAY - Juventus resmi memulai babak baru. Klub itu menunjuk Luciano Spalletti sebagai pelatih kepala.
Pelatih berpengalaman asal Italia itu tiba di pusat latihan Continassa pada Kamis pagi, 30 Oktober 2025, hanya beberapa jam setelah kemenangan 3-1 atas Udinese. Ia menandatangani kontrak bersama klub berjuluk Si Nyonya Tua tersebut.
Dilansir Football Italia, kontrak Spalletti akan berlaku hingga akhir musim ini. Namun, mencakup opsi perpanjangan apabila Juventus berhasil finis di zona Liga Champions.
Saat ini, Bianconeri tertinggal tiga poin dari posisi empat besar Serie A. Target itu tampak realistis. Tetapi Spalletti dihadapkan pada tugas berat.
BACA JUGA:Rating Pemain Juventus yang Kalahkan Udinese 3-1, Dusan Vlahovic Bersinar Lagi
BACA JUGA:Juventus vs Udinese 3-1, Bianconeri Menang Setelah Pelatih Dipecat
Ia bukan hanya memperbaiki performa dalam waktu singkat. Tetapi juga menuntaskan masalah jangka panjang. Masalah yang telah membebani tim selama beberapa musim terakhir.

Luciano Spalletti saat menjadi pelatih timnas Italia. Kini, ia jadi pelatih Juventus dan harus memperbaiki banyak hal.-FIGC Azzurri e Azzurre-Youtube
1. Ancaman di Lini Serang
Salah satu persoalan utama Juventus di era Igor Tudor adalah tumpulnya lini depan. Tim kerap kesulitan menciptakan peluang berbahaya.
Sebelum pemecatan Tudor, Juventus bahkan mencatat rekor buruk: empat laga beruntun tanpa mencetak gol, menyamai catatan negatif yang terakhir terjadi pada tahun 1991.
Data Sky Sport Italia menunjukkan, Juventus menempati peringkat keempat di Serie A dalam hal perebutan bola di area lawan (high press).
BACA JUGA:Setelah Pecat Igor Tudor, Juventus Siap Target Luciano Spalletti Sebagai Pelatih Baru
BACA JUGA:Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Massimo Brambilla Jadi Pelatih Sementara
Namun, justru berada di urutan ke-18 dalam hal menciptakan peluang dari situasi tersebut. Artinya, pressing. Mereka cukup efektif. Tetapi serangan kerap buntu di sepertiga akhir lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: football italia