Guru kerap menempatkan kebutuhan siswa dan sekolah di atas kebutuhan pribadi. Akibatnya, waktu untuk beristirahat sering terabaikan. Padahal, menyisihkan waktu bagi diri sendiri adalah kunci menjaga energi dan semangat jangka panjang.
BACA JUGA:Mengenal BRIDGE OF WORDS, Gerakan Literasi Anak Jalanan Surabaya Bikinan Azkarana
Sebelum tahun ajaran terlalu jauh berjalan, guru dianjurkan membuat daftar hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup mereka.
SEORANG GURU dianjurkan membuat daftar hal-hal yang benar-benar penting untuk menjalani tahun ajaran baru.--freepik.com
Misalnya, kebiasaan sederhana yang dilakukan selama liburan seperti membaca buku, berolahraga ringan, atau berkumpul bersama keluarga.
Dengan menjadwalkan aktivitas tersebut secara konsisten di tengah kesibukan, guru dapat menjaga perasaan tenang, terinspirasi, dan bahagia.
BACA JUGA:KSTI 2025: Prabowo Tekankan Pentingnya Hilirisasi Inovasi, Bukan Sekadar Prototipe
Penting pula untuk benar-benar berkomitmen pada waktu pribadi tersebut agar tidak mudah tergeser oleh urusan pekerjaan.
3. Bangun Momen Check-in
Melakukan check-in secara rutin dapat membantu guru memahami kondisi mental dan emosional mereka. Kegiatan itu tidak harus rumit atau memakan waktu lama.
Cukup dengan 10 menit menulis jurnal, lima menit meditasi setelah jam sekolah, atau berjalan santai selama 20 menit.
BACA JUGA:Eksperimen Kinetic Structure di PCU, Buat Struktur Dari Kayu Dibantu AR
Selain bermanfaat bagi guru sendiri, metode check-in juga dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Misalnya, memberi siswa kesempatan menulis bebas di awal kelas atau permainan singkat yang membantu mereka fokus.
Kegiatan sederhana itu dapat memperkuat ikatan emosional antara guru dan siswa. Sekaligus menciptakan suasana kelas yang lebih sehat secara psikologis.
BACA JUGA:ITS Ciptakan Lampu Lamusa, Bantu Nelayan Lamongan Naikkan Hasil Tangkapan
4. Gunakan Sistem yang Sederhana
Dalam upaya mengajar sebaik mungkin, banyak guru merasa harus selalu menghadirkan pelajaran baru, menarik, dan inovatif setiap hari. Namun, tekanan untuk terus berinovasi justru bisa menimbulkan stres berlebihan.