Ternyata, semua desa wisata dibangun atas dasar kesadaran masyarakat. Pemprov Jawa Timur bersama kabupaten dan berbagai stakeholder hanya mendorong lahirnya desa wisata baru.
Mulai dari identifikasi potensi, pembentukan lembaga pengelola, hingga pendampingan promosi. Sisanya mereka sendiri yang mengelolah dengan Kelompok Dasar Wisata (Pokdarwis).
“Kalau mereka giat ya potensi desa ikut tumbuh, tapi kalo tidak maka kemungkinan akan stagnan,” lanjut perempuan usia 58 tahun itu. (*)