Kedua, Eri mengajak Untag Surabaya terlibat dalam program Kampung Pancasila, sebuah inisiatif yang digagas Pemkot Surabaya untuk memastikan kesejahteraan masyarakat hingga tingkat bawah. Program tersebut menargetkan setiap RT dan RW menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Tidak ada lagi orang yang tidak bisa sekolah anaknya, tidak ada lagi stunting, dan tidak ada lagi warga yang tidak bisa makan. Karena keberhasilan kota ini bukan saat ada banyak pencapaian, tapi ketika tidak ada satu pun masyarakat yang tertinggal,” tegas Eri.
BACA JUGA:Taman Apsari Rusak Usai Pesta Rakyat, DLH Surabaya Hitung Total Kerugian
BACA JUGA:Edisi Kemerdekaan! Pemkot Surabaya Terapkan Parkir Rp 80, Bisa Bayar Mudah lewat QRIS
Ia menambahkan, mahasiswa Untag dapat terlibat langsung melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun program pengabdian masyarakat lainnya di Surabaya. Dengan begitu, kolaborasi antara pemerintah kota dan kampus dapat berjalan secara konkret.
“Jadi kalau diperkenankan, saya ingin berkolaborasi dengan Untag Surabaya. Insya Allah ke depan, ketika kita membangun Surabaya Pemkot akan Los Doll untuk Untag Surabaya,” pungkasnya. (*)