Pemkot Surabaya Targetkan PAD Tembus 8,1 Triliun Tahun Depan, Sewakan Aset Tidur dan Perbanyak Reklame

Pemkot Surabaya Targetkan PAD Tembus 8,1 Triliun Tahun Depan, Sewakan Aset Tidur dan Perbanyak Reklame

Papan Reklame di kawasan jalan Pemuda Surabaya -Pemkot Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Pemkot Surabaya menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) tembus Rp 8,1 triliun pada tahun depan.

Pemkot bersama DPRD Surabaya sudah menggedok pendapatan daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2026 sebesar Rp 10,8 triliun. Pendapatan itu bersumber dari PAD dan pendaftar transfer dari pusat.  

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, penetapan APBD ini akan menjadi dasar percepatan pelaksanaan pembangunan di Kota Pahlawan pada tahun mendatang.

"Kita segera melaksanakan pembangunan untuk tahun mendatang. sehingga nanti Januari bisa jalan," kata Eri dikutip Rabu, 12 November 2025. 

Pemkot akan menyiapkan sejumlah strategi untuk menggenjot PAD tersebut agar sesuai perencanaan. Salah satunya, lewat optimalisasi aset daerah dan peningkatan pendapatan dari sektor pajak reklame. ”Kami pastikan aset jangan sampai mangkrak. Harus disewakan,” celetuknya. 

BACA JUGA:DPRD Setujui LPJ APBD Pemkot Tahun 2024, Eri: Tinggal 3% Catatan yang Belum Tuntas

BACA JUGA:Pemulihan Ekonomi Hanya 2,16 Persen APBD Pemkot Surabaya

Selain pemanfaatan aset, pemkot akan memperbanyak titik titik reklame di Kota Surabaya. Upaya ini penting agar pendapat pajak dari layanan pasang iklan itu bisa menambah ceruk pendapatan Pemkot. 

Penambahan titik reklame itu nantinya juga akan dibuat skema tingkatan tarif. Misalnya, ada titik ekslusif yang posisi reklamenya di jalan utama. Ada pula yang biasa atau reguler yang bukan di jalan utama. 

Eri menuturkan, langkah peningkatan PAD dilakukan sebagai upaya menutup defisit. Akibat pemotongan anggaran Transfer ke Daerah (TKD). 

BACA JUGA:Eri Cahyadi Targetkan Capaian PAD Surabaya 93 Persen sebelum Akhir 2024

BACA JUGA:Tambah 37 Kantong Parkir Dongkrak PAD Surabaya

"Dengan pemotongan TKD, maka kita harus berinovasi untuk menggantikan TKD yang sekitar Rp730 miliar, yang (pajak) opsen-nya sekitar Rp600 miliar, berarti kita kan kurang Rp1,3 triliun. Maka kita harus bisa inovasi," paparnya.

Target Pemkot untuk PAD di 2026 tersebut jika dibandingkan tahun ini memang tak banyak berbeda atau tetap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: