Pemulihan Ekonomi Hanya 2,16 Persen APBD Pemkot Surabaya
TAK ada proyek monumental di Surabaya tahun depan. Wali Kota Eri Cahyadi akan memprioritaskan belanja daerah Rp 10.395.185.797.113 untuk pemulihan ekonomi. Usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) jadi motor penggeraknya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sudah merancang skema pemberdayaan itu.
Aparatur sipil negara (ASN), perhotelan, restoran, minimarket, hingga hypermarket diminta menggunakan atau memasarkan produk-produk UMKM.
"Seragam, sepatu untuk siswa, sampai seprai di puskesmas akan dijahit UMKM Surabaya," ujar Eri.
UMKM yang ingin bergabung dipersilakan mendaftar kelurahan. Eri berharap konsepnya itu akan membuka lapangan kerja baru dan memperkuat pengusaha yang sudah ada.
"Pandemi hampir 2 tahun, maka satu-satunya jalan ekonomi UMKM-nya bergerak. Itu yang banyak di APBD, banyak bergerak di SDM-nya," lanjut penerus Wali Kota Tri Rismaharini itu
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti setuju dengan konsep itu. Namun, ia mempertanyakan besaran anggaran pemulihan ekonomi yang tercantum dalam APBD. "Ternyata cuma 2,16 persen," ungkap politikus PKS itu.
Saat membedah APBD 2022, Reni menguraikan prioritas anggaran yang mencakup urusan pendidikan Rp 2.324.846.009.953 (22,34 persen), kesehatan Rp 2.146.115.654.358 (20,63 persen), infrastruktur Rp 2.021.703.899.289 (19,4 persen), dan pemulihan ekonomi ternyata hanya Rp 224.856.253.590 (2,16 persen).
Menurutnyi, suntikan Rp 224 miliar itu masih belum cukup memulihkan perekonomian kota. Perlu upaya kolaboratif dari berbagai stakeholder agar perputaran uang bisa lebih signifikan.
Pembiayaan keuangan bagi UMKM belum terlihat dari Bank Surya Artha Utama milik pemkot. Kabarnya, akan ada kredit dengan bunga 3 persen untuk UMKM. Namun, Reni melihat gebrakan itu belum dirasakan banyak orang.
Ia mengingatkan, pertumbuhan ekonomi bukan menjadi satu-satunya indikator kinerja pemkot. Masih ada beberapa indikator lain yang perlu diperhatikan.
Di akhir tahun 2022, indeks itu ditargetkan turun menjadi 0,328 dari saat ini 0,344. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) ditargetkan turun menjadi 8,99 persen dari saat ini yang masih di angka 9,79 persen. Sementara itu, angka kemiskinan ditargetkan turun menjadi 4,62 persen dari saat ini 5,02 persen. Adapun indeks pembangunan manusia (IPM) ditargetkan naik menjadi 82,50 dari saat ini 82,23.
Anggota Badan Anggaran DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto sudah menyosialisasikan program pemberdayaan UMKM itu ke konstituennya di Surabaya Timur. Namun, masih banyak yang belum tahu bagaimana cara bergabung program pemberdayaan UMKM itu. "Beberapa pengusaha konfeksi atau penjahit belum tahu cara daftarnya, kriterianya bagaimana, dan sampai kapan pendaftaran dibuka," kata anggota Komisi D DPRD Surabaya itu.
Ia minta bagian humas atau kelurahan menyosialisasikan program tersebut lewat medsos atau jaringan RT/RW. Dengan begitu, program pemberdayaan UMKM bisa merata. Tidak dinikmati segelintir pengusaha. (Salman Muhiddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: