Air Hujan Surabaya Tercemar Mikroplastik, Eri Minta Warga Berhenti Bakar Sampah
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota -Pemkot Surabaya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Temuan mengejutkan mengenai tingginya kandungan mikroplastik di air hujan Surabaya memicu respons keras dari Wali Kota Eri Cahyadi.
Ia meminta warga menghentikan kebiasaan membakar sampah plastik, yang diduga menjadi pemicu utama polusi mikroplastik di udara.
Pernyataan Eri tidak muncul dalam ruang hampa. Data penelitian Growgreen, River Warrior, dan Ecoton menunjukkan bahwa seluruh titik pengamatan di Surabaya pada 11–14 November telah tercemar mikroplastik, dengan wilayah Pakis Gelora mencapai 356 partikel per liter, tertinggi di kota ini.
BACA JUGA:BRIN Gandeng Kampus Teliti Hujan Mikroplastik di Surabaya
BACA JUGA:Air Hujan di Surabaya Tercemar Mikroplastik
Eri menegaskan bahwa sumber masalah tidak hanya pada sistem pengelolaan sampah kota, tetapi juga perilaku warga yang masih membakar sampah plastik di halaman rumah.
“Kalau ada tetangga membakar plastik atau sampah, ya dilarang,” tegasnya, Minggu, 23 November 2025.
Menurut Eri, perilaku membakar sampah menjadi salah satu jalur utama mikroplastik masuk ke udara dan kembali turun lewat hujan.
Dalam perspektif kesehatan lingkungan, mikroplastik yang terbakar dapat menghasilkan partikel ultrahalus yang sulit dicegah tanpa perubahan perilaku kolektif.
Karena itu, Eri menekankan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya untuk mengatasi temuan terbaru ini, tapi merupakan investasi jangka panjang bagi generasi penerus.
BACA JUGA:Waspada! 7 Bahaya Tersembunyi Mikroplastik bagi Kesehatan Manusia yang Perlu Diketahui
BACA JUGA:Orasi Ilmiah Guru Besar Unair Prof Lilis: Semua Bisa Terpapar Mikroplastik
“Ini dampaknya akan ke anak cucu kita. Maka bagaimana mencegah mikroplastik itu adalah ketika pembakaran sampah. Faktor-faktornya kan seperti itu, maka itu penggunaan plastik dikurangi,” jelasnya.
Meski pemkot telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota yang membatasi kantong plastik, implementasinya belum maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: