SURABAYA, HARIAN DISWAY – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membagikan 25 ribu bibit cabai kepada RT dan RW se-Kota Surabaya, Rabu, 20 Agustus 2025.
Gerakan menanam cabai tersebut sebagai upaya pemkot untuk mencegah inflasi menjelang akhir tahun.
Kegiatan diawali di lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) Jambangan, Jalan Jambangan Kebon Agung No. 46, Surabaya. Dipimpin langsung oleh jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Surabaya dengan menanam serentak cabai dan bawang merah.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Kota Pasuruan
BACA JUGA:Inflasi Jatim Selama April 2025 Terendah se- Jawa dan Di Bawah Nasional
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Urban Farming Competition.
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan strategi nyata untuk menjaga ketersediaan pasokan sekaligus menstabilkan harga di pasar.
“Pagi ini tadi dimulai gerakan menanam cabai dan bawang merah. Ada sekitar 1.100 bibit cabai yang ditanam serentak di lahan aset milik Pemkot Surabaya,” ungkap Antiek.
BACA JUGA:Usai 2 Bulan Deflasi, Lebaran dan Tarif Listrik Normal Picu Inflasi di Surabaya
BACA JUGA:Truk Lumbung Pangan Diberikan BI untuk Kendalikan Inflasi Jatim
Selain penanaman simbolis, Pemkot juga mendistribusikan bibit cabai dalam jumlah besar kepada masyarakat melalui kecamatan, kelurahan, RW, dan RT.
“Total ada 25 ribu bibit yang sudah disalurkan. Harapannya bisa ditanam di pekarangan rumah, lahan kosong, atau lingkungan sekitar. Sehingga setiap keluarga bisa secara mandiri memenuhi kebutuhan cabai skala kecil,” jelasnya.
Penanaman ini juga melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Bahkan, Pemkot menyalurkan 6 ribu bibit cabai dan bawang merah kepada kelompok tani.
BACA JUGA:Deflasi di Jawa Timur Kian Dalam, Waspada Potensi Inflasi Meroket saat Ramadan