Performa itu membuat Bayer Leverkusen mengeluarkan €22,6 juta atau sekitar Rp 392 miliar pada saat itu untuk memboyongnya pada musim panas 2023. Bersama Xabi Alonso, Boniface langsung menjadi andalan di lini depan tim asal Jerman tersebut.
Di musim debutnya, ia mencetak 21 gol dan 10 assist dari 34 laga di semua kompetisi. Kontribusinya membantu Leverkusen menorehkan sejarah dengan menjuarai Bundesliga tanpa kalah satu kali pun.
Di level internasional, Boniface juga sudah memperkuat timnas Nigeria. Striker berusia 24 tahun itu tampil di Piala Afrika 2023 dan diproyeksikan sebagai salah satu pilar masa depan Super Eagles ( julukan timnas Nigeria).
BACA JUGA:AC Milan Pulangkan Adriano Galliani, Sang Legenda Kembali ke San Siro!
BACA JUGA:Skema Transfer AC Milan Beli Vlahovic dari Juventus, Rossoneri Rela Buang 4 Pemain!
Pilihan yang Berisiko Bagi Milan
Victor Boniface, Granit Xhaka dan Jonathan Tah ingin melakukan selebrasi setelah Boniface mencetak gol melawan West Ham di Liga Eropa pada 12 April 2024-@boniface_jrn-X
Meski AC Milan berhasil mengamankan kesepakatan untuk meminjam Victor Boniface, langkah ini tetap menimbulkan keraguan. Sebagian media Italia menilai transfer ini penuh risiko, terutama jika menilik catatan cedera sang penyerang asal Nigeria.
Boniface dikenal sebagai striker eksplosif dengan kecepatan dan kekuatan fisik mumpuni. Namun, karirnya sempat terganggu serius saat membela Bodo/Glimt, klub profesional pertamanya di Eropa. Ia dua kali menderita cedera ligamen cruciatum, masing-masing pada Maret 2019 dan November 2020.
Rentetan cedera itu membuatnya harus absen panjang dan menghambat perkembangan karirnya di usia muda. Meski kemudian bangkit, riwayat tersebut tetap meninggalkan tanda tanya soal ketahanan fisiknya di level kompetitif.
BACA JUGA:Estupinan Merapat! AC Milan Resmi Dapatkan Bek Kiri Asal Ekuador
BACA JUGA:Salam Perpisahan Theo Hernandez dan AC Milan Tuai Kontroversi, Rossoneri Tersindir!
Kekhawatiran itu kembali mencuat ketika Boniface berseragam Bayer Leverkusen. Pada Januari 2024, ia harus menepi selama tiga bulan karena cedera adduktor. Belum lama berselang, pada November 2024, ia kembali menepi dan melewatkan 12 pertandingan akibat masalah otot paha.
Kondisi tersebut membuat sebagian pihak ragu apakah Milan mengambil resiko terlalu besar. Serie A dikenal keras secara fisik dan padat jadwal, sehingga pemain dengan riwayat cedera rentan bisa kesulitan menjaga konsistensi.
Meski demikian, manajemen Rossoneri tetap percaya pada potensi besar Boniface. Mereka menilai jika sang striker bisa menjaga kebugaran, ia berpeluang menjadi senjata utama lini depan Milan dalam jangka panjang. (*)
*) Mahasiswa Magang Prodi English for Business Communication and Professional Politeknik Negeri Malang