HARIAN DISWAY - "Besok aja, deh." Kalimat sederhana itu sering menjadi mantra yang terulang setiap kali ada tugas menanti.
Anda sudah tahu, kegiatan menunda-nunda itu disebut dengan istilah "prokrastinasi". Banyak yang mengira bahwa kebiasaan itu sebagai tanda kemalasan.
Padahal, di balik prokrastinasi tersimpan alasan-alasan psikologis dan emosional yang lebih dalam. Memahami akar masalah tersebut adalah kunci untuk bisa mengatasinya.
BACA JUGA:Apa Itu Prokrastinasi? Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya Secara Efektif
Prokrastinasi bukanlah kegagalan moral. Melainkan mekanisme perlindungan otak yang perlu dikenali. Berikut penyebabnya:
1. Takut Gagal atau Perfeksionisme
Salah satu pemicu terbesar prokrastinasi adalah ketakutan. Bisa berupa takut akan kegagalan, takut tidak memenuhi ekspektasi orang lain, atau bahkan takut akan kesuksesan itu sendiri.
Jika Anda percaya bahwa hasil pekerjaan Anda tidak akan pernah sempurna, lebih mudah bagi otak untuk menunda daripada menghadapi potensi kegagalan.
BACA JUGA:8 Ciri-Ciri Karakter Perfeksionis, Nomor 6 Bisa Jadi Dialami Anda!
Alih-alih memulai dan berisiko membuat kesalahan, Anda memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Perfeksionisme sering menjadi topeng dari ketakutan tersebut.
2. Tugas Terasa Menjemukan atau Tidak Menyenangkan
Tidak semua tugas menyenangkan. Ada tugas-tugas yang terasa membosankan, berulang, atau membutuhkan usaha ekstra yang membuat Anda tidak semangat.
Ilustrasi sistem limbik manusia yang suka menunda-nunda kegiatan. -DeltaWorks -Pixabay
Saat dihadapkan pada tugas-tugas semacam itu, otak Anda, khususnya sistem limbik, secara otomatis akan mencari cara untuk menghindarinya.
Pun, cenderung mencari aktivitas yang lebih memberi kesenangan instan. Seperti menonton serial, bermain game, atau menjelajahi media sosial. Itu adalah strategi otak untuk memperbaiki suasana hati secara cepat.
BACA JUGA: 5 Minute Rule, Strategi Mengatasi Penundaan Pekerjaan
3. Persepsi Terhadap Diri Sendiri
Prokrastinasi seringkali berakar pada keyakinan diri yang negatif. Jika Anda merasa tidak mampu atau tidak percaya diri dalam menyelesaikan suatu tugas, Anda akan cenderung menundanya.