HARIAN DISWAY - Militer Israel (IDF) mulai memperluas operasi militer di wilayah Al-Sabra, Khan Younis, dan utara Gaza pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Melansir Al Jazeera, setidaknya 63 penduduk sipil meninggal sejka Israel melancarkan operasi militer di Jalur Gaza sejak Rabu, 20 Agustus 2025.
Di wilayah Al-Sabra, Israel telah mengerahkan tank-tank IDF yang menandakan perluasan invasi darat. Media Al Jazeera memverifikasi sebuah video yang menunjukkan Tank IDF yang menembaki warga setempat.
Rumah Sakit Al-Ahli melaporkan bahwa seorang anak kecil tewas akibat serangan tank milik Israel. Wilayah Sabra berada di dekat Al-Zaytun, daerah Gaza yang menjadi target serangan Israel sejak pekan lalu.
Di sisi lain, pada Sabtu lalu Israel menembakkan artileri ke tenda-tenda pengungsi di daerah Asdaa, barat laut Khan Younis. Penembakan tersebut menewaskan 16 penduduk sipil, termasuk 6 anak kecil.
BACA JUGA:Malnutrisi di Gaza Meningkat Drastis, UNRWA Sebut Situasi Sengaja Diciptakan
Pada hari yang sama, 22 warga Palestina meninggal ketika hendak mengantri bantuan kemanusiaan. Salah satu dari korban tertembak mati akibat pasukan Israel yang berada di dekat titik distribusi di Poros Morag (Morag Axis), tenggara Khan Younis.
Sedangkan di utara Gaza, rumah sakit lokal melaporkan 6 orang tewas dan belasan terluka akibat tembakan pasukan Israel.
BACA JUGA:Operasi Pendudukan Gaza Dimulai, Militer Israel Mulai Duduki Al-Zaytun
Sebelumnya, dunia internasional mengecam rencana operasi militer Israel yang berakibat pada relokasi paksa penduduk sipil Gaza dan terancamnya nyawa sandera.
IDF sendiri menyatakan bahwa mereka akan merelokasi warga sipil menuju selatan Jalur Gaza dan telah menyediakan tenda-tenda pengungsian untuk mereka.
Akan tetapi pada Kamis lalu, Komisaris Jenderal UNRWA memperingatkan krisis pangan yang kian marak di Gaza. Ia juga memperingatkan bahwa krisis tersebut dapat melemahkan warga Gaza, sehingga akan semakin sulit untuk melakukan evakuasi. (*)
*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya