Tentu tidak semua melihat girl math sebagai hal positif.
Beberapa kritik menyatakan bahwa tren itu memperkuat stereotip bahwa perempuan tidak mampu mengatur uang. Bahkan bisa menurunkan semangat perempuan dalam bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).
Istilah girl math dianggap gender bias, karena logika yang digunakan dapat dipraktikkan oleh semua gender.-Freepik-
Di sisi lain, kritikus seperti Gema Jiménez menyoroti penggunaan istilah girl math yang bernuansa gender bias.
BACA JUGA:Bag Charm Craze: Tren Penuh Gaya dan Unik di Kalangan Gen Z
Karena logika serupa bisa dipakai oleh semua orang. Sehingga perlu dipertimbangkan istilah yang lebih netral.
Istilah girl math memang menyenangkan. Namun, ada keseimbangan yang perlu dijaga.
Bila digunakan sebagai teknik mental untuk mengelola pengeluaran, tren itu bisa berdampak positif.
BACA JUGA:Retro Comeback: Tren 90an dan 2000an yang Kembali Hits
Namun, jika dijadikan alasan untuk pembenaran yang tidak realistis, justru bisa mengaburkan pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas AIrlangga.