BACA JUGA:Guru Besar UGM Dipecat Akibat Jadi Pelaku Kekerasan Seksual
Guna penemuan identitas orang yang menjual foto-foto Zora, BBC menyamar sebagai pembeli.
Penjual dinyatakan mengirim nomor rekening bank nasional milik negara dan sebuah akun pembayaran online, dimana keduanya memiliki nama yang sama sebagai pemiliknya.
Setelah pelacakan dilakukan, ditemukan seorang pria dengan nama tersebut yang tinggal di sebuah alamat di wilayah Jakarta.
BBC Indonesia kemudian melakukan kunjungan ke alamat tersebut dan mengonfrontasi seorang pria di lokasi itu dengan menunjukkan bukti-bukti yang telah dikumpulkan.
Dia membenarkan bahwa rekening tersebut adalah miliknya, namun pria tersebut mengklaim tidak pernah lagi menggunakan rekening tersebut dan akan menghubungi pihak bank terkait proses transaksi yang terjadi.
BACA JUGA:Kampus Masih Gagap Kekerasan Seksual
BACA JUGA:Pelecehan dan Kekerasan Seksual Marak di Surabaya, Ini Tanggapan Aktivis Perempuan
Dia menyangkal mengetahui adanya rekening bank lain dan pembayaran uang atas namanya. Oleh karena itu, identitas pria tersebut masih dirahasiakan.
Melalui kasusu tersebut, Indonesia menjadi sorotan dalam pemberantasan eksploitasi seksual anak di era digital. Indonesia perlu memperkuat mekanisme pelaporan, penegakan hukum, dan kerja sama internasional untuk menindak jaringan pelaku.
Hingga saat ini, pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait identitas pelaku. Sementara itu, permintaan Zora agar tautan foto pelecehan dirinya segera dihapus dari platform X masih menjadi sorotan internasional.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura|