Prabowo Rangkul Oposan Era Soeharto

Kamis 28-08-2025,04:33 WIB
Reporter : Taufik Lamade
Editor : Yusuf Ridho

Prabowo termasuk tokoh yang selalu berdamai dengan masa lalunya. Lapang sekali memaafkan dan mengakomodasi orang-orang yang pernah berseberangan dengannya.

Termasuk dalam kabinetnya. Misalnya, Immanuel Ebenezer (Noel), mantan wakil menaker, yang kini tersangka korupsi di KPK. Berdasar jejak digital, Noel dulu pernah teriak agar Prabowo dipenjara. Namun, Prabowo mengakomodasinya dalam kabinet. 

Kembali ke penghargaan tanda jasa, ada sisi kenangan masa lalunya. Beberapa bekas atasan dan temannya di Operasi Seroja di Timor Timur/Timtim (Timor Leste) juga kebagian tanda jasa penghargaan.

BACA JUGA:100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Prabowo di Antara Jokowi dan Megawati

Ada nama Jenderal Dading Kalbuadi, panglima Kodam Udayana legendaris, yang menjabat saat gejolak Timtim. Juga, ada nama Letjen H.B.L. Mantiri. Para tokoh Timor Timur asli yang prointegrasi seperti Jose Fernando Osorio Suares dan Abelio Jose Osorio Suares juga mendapat Bintang RI Mahaputra. Sejumlah veteran Timtim juga dikalungi Bintang Sakti.

Prabowo juga tak melupakan Yunus Yosfiah, salah seorang jenderal yang dikenal paling berani di konflik Timor Timur. Yunus pensiun dengan bintang tiga di pundak, letnan jenderal. Prabowo menaikkan pangkat kehormatan menjadi Jenderal Yunus Yosfiah.

Tokoh politik era sekarang juga diakomodasi. Termasuk Puan Maharani, ketua DPR RI yang juga putri mahkota PDIP. Puan dianugerahi Bintang RI Utama. Sama halnya dengan Zulkifli Hasan, ketua umum PAN.

BACA JUGA:Bulan Madu Prabowo

BACA JUGA:Prabowo Dituding Cawe-Cawe di Pilgub Jateng

Sementara itu, para ketua umum parpol lain yang bergabung di kabinet: Muhaimin Iskandar (PKB), Bahlil Lahadalia (Golkar) dan Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat) diberi Bintang Mahaputra.

Tak lupa, para kader senior Gerindra seperti Ahmad Muzani (ketua MPR) dan Sufmi Dasco Ahmad (wakil ketua DPR), juga mendapat Bintang RI Utama.

Kendati Prabowo berusaha mengakomodasi semua kalangan seperti Taufik Ismail, Gombloh, Muchtar Lubis, Benyamin Sueb, kritik tetap muncul. 

Kritik karena sejumlah anggota kabinet juga mendapat tanda kehormatan. Misalnya, Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Letkol Teddy Wijaya, dan Meutya Hafid.

Pokok kritiknya, mereka belum setahun (baru sepuluh bulan) menjadi menteri, tetapi sudah mengalungi Bintang Mahaputra. Belum ada gebrakan signifikan yang dirasakan masyarakat. Mengapa penghargaan level tinggi tidak diberikan di tahun ke-4 pemerintahan? Atau, paling tidak pada tahun ketiga agar publik merasakan kiprahnya.

Adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikoesoemo, juga mendapat Bintang Mahaputra Utama. Namun, ia mengaku kurang nyaman. (*)

Kategori :