Anda bisa memanfaatkan mainan sederhana di rumah untuk menanamkan konsep coding, seperti:
1. Menara Hanoi Versi Anak
Mainan menara hanoi melatih logita urutan pada anak.-Freepik-
Anda bisa menggunakan tiga batang dan beberapa lingkaran kayu atau piring plastik. Tantang anak memindahkan semua lingkaran sesuai aturan tertentu untuk melatih logika urutan.
2. Menyusun Balok atau Lego
BACA JUGA:Dari Labubu hingga LEGO: Tren Investasi Lewat Collectible Toys
Minta anak menyusun balok berdasarkan ukuran atau warna. Itu mengajarkan “algoritma” sederhana.
3. Kartu Urutan Cerita
Ilustrasi kartu aktivitas bergambar untuk melatih cara berpikir runtut pada anak.-Freepik-
Gunakan kartu bergambar aktivitas harian (bangun tidur, sarapan, sekolah) untuk melatih cara berpikir runtut.
4. Labirin di Lantai
Anda dapat membangun labirin sederhana di lantai rumah dari pita untuk melatih anak mengikuti instruksi sederhana: “maju dua langkah, belok kanan.”
BACA JUGA:Festival Anak Indonesia Hebat Hidupkan Kembali Permainan Tradisional di Surabaya
Dunia Digital: Saat Mainan Bertemu Teknologi
Selain permainan fisik, berbagai media digital ramah anak juga bisa membantu memperkenalkan konsep coding:
1. ScratchJr: Permainan menyusun blok visual untuk menggerakkan karakter atau membuat cerita interaktif.
2. LightBot: Game logika yang mengajarkan instruksi langkah demi langkah.
3. CodeSpark Academy: Mengajarkan coding lewat animasi interaktif tanpa teks, cocok untuk anak pra-sekolah.
BACA JUGA:Jago Coding Kayak Xaviera Clash of Champions? Bisa Banget!
Coding untuk anak usia dini bukan tentang menguasai bahasa pemrograman. Melainkan bagaimana mereka belajar berpikir runtut dan kreatif.
Dengan dukungan orang tua, aktivitas sederhana seperti menyusun balok, bermain puzzle, atau mencoba aplikasi interaktif dapat menjadi latihan “mini coding” yang menyenangkan sekaligus mendidik.