Samsono menambahkan bahwa massa meminta agar temannya yang diamankan untuk dikembalikan. “Sudah kita kembalikan, kemudian yang penting bubar demi masyarakat,” imbuhnya.
Peristiwa ini terkait kematian seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan. Ia diduga terlindas rantis Brimob saat pengamanan demo buruh di DPR/MPR RI.
BACA JUGA:Polisi Amankan 54 Pelajar di Dua Stasiun Jelang Demo Buruh di DPR, Ada yang Bawa 9 Busur Panah
“Iya kak, benar. Korban terlindas dan meninggal dunia. Yang terakhir meninggal satu orang, atas nama Afan,” kata Andi, perwakilan Koalisi Ojol Indonesia.
Komisioner Kompolnas Chairul Anam menegaskan pentingnya tindak lanjut dan transparansi. “Polda Metro perlu menjelaskan secara utuh dinamika di lapangan. Transparansi sangat penting agar tidak menimbulkan spekulasi,” ujarnya.
BACA JUGA:Demo Buruh di Depan Gedung DPR, Pegawai dan Anggota Dewan Diminta WFH
Aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Massa pun membalas dengan melempar batu dan benda lain, sehingga arus lalu lintas sempat terganggu dan menyebabkan kemacetan panjang.
Hingga pukul 09.25 WIB, massa meninggalkan lokasi. Polisi mengamankan situasi, dan arus lalu lintas di Jalan Otista kembali normal.
Situasi di Otista kini kembali normal. Aparat mengamankan massa dan lalu lintas perlahan pulih. Warga mulai beraktivitas seperti biasa, meski pengamanan tetap ketat. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya