Kapolri Terlama di Era Reformasi

Kamis 04-09-2025,14:39 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Satu hal yang membuatnya ”lolos” dari ganasnya pembelokan informasi adalah komentar terukur. Sejauh ini, Sigit tak pernah berkomentar di luar tugasnya. 

Kalau kita perhatikan, Sigit selalu menyelipkan kata-kata, ”berdasarkan dan sesuai peraturan berlaku”. Tak pernah bercanda seperti banyak pejabat. Itulah yang membuat pintu serangan balik atas komentarnya nyaris tak ada.

Ia bukan lulusan terbaik di Akpol 1991. Peraih Adhi Makayasa di angkatannya, Komjen Wahyu Widodo, kini menjabat Irwasum Polri. Keduanya sangat dekat. Wahyu-lah yang menjadi ketua tim pembuat makalah untuk Sigit saat fit and proper test menjadi kapolri di DPR.

BACA JUGA:Kapolri Akui Citra Polri Merosot

BACA JUGA:Ajudan Kapolri Minta Maaf Usai Tempeleng Jurnalis di Stasiun Tawang Semarang

Walau bukan yang terbaik, karier Sigit sangat moncer.  Bak meteor setelah Jokowi jadi presiden. Saat Jokowi menjabat wali kota Solo, Sigit menjadi kepala Polresta Solo. Itulah yang membuat keduanya sangat dekat.  Banyak media yang memasukkan Sigit sebagai anggota ”geng Solo”. 

Namanya mulai diperhitungkan setelah menjadi ajudan presiden. Dalam waktu lima tahun, dari kombes mencapai bintang empat. Saat dilantik jadi kapolri, ia meloncati lima angkatan.

Era Jokowi, karier meteor tak mengherankan. Tito Karnavian pun, saat jadi kapolri, melewati beberapa angkatan di atasnya. 

Di media sosial berseliweran isu yang menganggap Sigit dan Tito sebagai geng Solo. Juga, berseliweran usulan mencopot Sigit karena dianggap ”orangnya” Jokowi. 

Ada juga suara yang meminta Sigit  berinisiatif mengundurkan diri. Tanggung jawab moral dari sikap kekerasan polisi yang membuat korban berjatuhan.

Jawaban Sigit, dirinya hanya akan melepas jabatan bila diperintah presiden. ”Terkait isu (pencopotan) kapolri, itu hak prerogatif presiden. Kita prajurit kapan pun siap.”

Sinyal dari istana, justru jabatan Sigit lanjut. Itu terbaca saat Sigit bersama para prajurit Polri makan malam bersama dengan Sufmi Dasco Ahmad, orang kepercayaan Prabowo. Isyaratnya, di mana ada Dasco, berarti Prabowo oke.

Presiden Prabowo juga bukan tipe pemimpin yang mudah memecat anak buah. Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi yang mengundurkan diri masih digandoli

Gus Miftah yang dikecam publik juga tak dijawab (dipublikasi) pengunduran dirinya dari utusan presiden. Malah memimpin doa saat peluncuran Koperasi Merah Putih.

Karena itu, kelompok yang menuntut Sigit dicopot dari Kapolri, jangan berharap banyak. 

Apalagi, Sigit yang tak banyak bicara membuat Prabowo nyaman. Dan, sesuai dengan tagline saat  pilpres: berkelanjutan. 

Kategori :