HARIAN DISWAY - Aparat kepolisian menahan 4 remaja terkait insiden pembakaran halte Transjakarta di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Keempat pelaku itu diketahui berinisial Haris, Surya, Irsyad, dan A yang masih di bawah umur. Menurut keterangan keluarga, Surya, Irsyad, dan A awalnya hanya berkumpul di depan rumah usai merayakan Hari Kemerdekaan.
“Awalnya dia jalan-jalan, niatnya cuma jalan-jalan, karena katanya habis ngerayain 17 Agustus tuh, jalan-jalan biasa sama teman-temannya,” ujar Putri Anggraini, kakak Surya.
BACA JUGA:Kerusuhan Demo di Jakarta, 7 Halte TransJakarta Rusak dan Terbakar
BACA JUGA:Empati yang Hilang: Membaca Pesan di Balik Gelombang Demo
Situasi berubah ketika Haris datang dan mengajak mereka bergabung dalam aksi demonstrasi. Putri sendiri menyebut Haris bukan warga sekitar, melainkan teman karang taruna adiknya.
“Cuma berteman sama adik saya karena satu karang taruna. Dia yang nyamper ke sini gitu,” jelasnya.
Tanpa diketahui oleh ketiga temannya, Haris membawa bom molotov di dalam tasnya, yang kemudian digunakan dalam aksi pembakaran halte.
BACA JUGA:20 Orang Dilaporkan Hilang dalam Demo 28-31 Agustus, Penegakan HAM di Indonesia Jadi Sorotan
BACA JUGA:Gelombang Demo Agustus Ungkap Legitimasi Semu DPR RI
Putri menduga adiknya dan 2 rekannya hanya ikut terbawa suasana.
“Adik saya kan gampang terpengaruh banget gitu ya. Sudah gitu termasuk anak yang membela temennya, lebih solidaritas sama temennya gitu,” tuturnya.
Saat ini, keempat remaja tersebut masih ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan. Polisi sedang dalam proses mendalami peran masing-masing pelaku dan melengkapi berkas penyidikan.
BACA JUGA:Inilah Peran 6 Tersangka Penghasutan Demo Anarki di Jakarta
BACA JUGA:Demo 3 September, Aliansi Perempuan Indonesia Gelar Aksi di Depan DPR RI