BACA JUGA:Eropa Bersatu Dampingi Zelensky Hadapi Tekanan Trump dalam Kesepakatan Damai Dengan Rusia
Kritik pun muncul dari pihak lain. Senator Demokrat Andy Kim menyebut langkah ini “kekanak-kanakan,” sementara veteran militer Tammy Duckworth menilai dana rebranding lebih baik digunakan untuk mendukung keluarga prajurit atau diplomasi.
Media AS memperkirakan biaya rebranding itu mencapai miliaran dolar untuk mengganti logo, seragam, alat tulis, dan identitas di ratusan pangkalan militer global. Sebagai perbandingan, penggantian nama sembilan pangkalan Konfederasi di era Biden menelan biaya USD39 juta.
BACA JUGA:Trump Ancam “Konsekuensi Berat” Bagi Rusia Jika Putin Halangi Perdamaian di Ukraina
Selain itu, pakar hukum seperti Jamal Greene mempertanyakan kewenangan Trump mengubah nama tanpa persetujuan Kongres, mengingat Departemen Pertahanan dibentuk melalui undang-undang. Namun, Trump tetap yakin langkah ini dapat dijalankan tanpa persetujuan formal.
Langkah kontroversial itu memicu perdebatan sengit di Washington dan di seluruh dunia, antara nostalgia simbolik, ambisi militer, dan pertimbangan hukum serta anggaran negara. (*)