4 Langkah SADARI, Penting untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Rabu 10-09-2025,22:20 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Indria pramuhapsari

“Jika keluar cairan dari puting, padahal sedang tidak menyusui dan bukan ASI, segera periksa ke dokter,” tegasnya. 

BACA JUGA:Awas! 90 Persen Pasien Kanker Payudara Tidak Merasa Sakit, Gerakan SaDaRi jadi Makin Krusial

BACA JUGA:Adi Husada Cancer Center Gandeng A1 Health, Sinergi Global Lawan Kanker


GAMBARAN hasil pemeriksaan mamografi yang menjadi tahap lanjutan deteksi kanker payudara. - Subastian Salim - Harian Disway

4. Catat

Yang tidak kalah penting dalam rangkaian SADARI adalah mencatat. Tuliskan semua hasil pemeriksaan mandiri, termasuk bentuk payudara dan perubahan-perubahan yang terjadi.

Catatan itu akan membantu pengecekan SADARI berikutnya. Jika ada perubahan drastis, jangan ragu untuk periksa ke dokter. 

“Dokter yang biasa memeriksa payudara atau breast surgeon mampu melakukan deteksi dini gejala kanker payudara, bahkan ketika benjolan itu kurang dari 2 cm,” terang Dokter Wiwien. Sedangkan untuk awam, benjolan sekecil itu sering tak terdeteksi.

Jika memang terdiagnosa gejala awal kanker payudara, pasien harus menjalani pemeriksaan radiologi. Di antaranya adalah USG dan mamografi.  

“Mamografi adalah foto untuk melihat bagian dalam payudara. Mirip dengan rontgen paru-paru,” ungkap Dokter Wiwien sambil menunjukkan contoh hasil mamografi di layar.

BACA JUGA:Meriah! Senam Dahlan Iskan Peringati Bulan Kanker Payudara, Ada Kampanye SADARI

BACA JUGA:Fun Walk for Hope, Langkah Kecil Melawan Kanker Payudara

Hasil mamografi kanker payudara bentuknya bisa berukuran kecil dan halus. Layaknya, bintik-bintik yang warnanya seputih kapur.  

Edukasi tentang SADARI dalam health talk TIBA Surabaya dan RSS itu menyemai harapan baru. Dokter Wiwien menegaskan bahwa sosialisasi kesehatan semacam itu akan membuat masyarakat lebih peduli pada kanker.

Harapannya, masyarakat juga menjadi lebih sadar untuk terus menjaga pola hidup sehat. (*)

Kategori :