HARIAN DISWAY - Di era digital ini, kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) merambah berbagai aspek kehidupan, termasuk fashion. Belakangan, muncul tren baru AI Personalized Fashion.
Sesuai namanya, AI Personalized Fashion membantu manusia untuk memilih pakaian, memadupadankan warna, dan berbelanja. Tentu saja, dengan pengalaman yang lebih personal, praktis, cepat, dan sesuai karakter.
AI yang berkembang pesat setelah diperkenalkan John McCarthy dalam Konferensi Dartmouth pada tahun 1956 itu, ide pertamanya lahir dari Alan Turing pada tahun 1950.
BACA JUGA: Ada Sesuatu yang Tidak Bisa Digantikan oleh Artificial Intelegence
Memang saat itu perkembangan AI tidak semulus bayangan. AI baru berkembang pesat sampai sekarang setelah tahun 1990-an.
Apa Itu AI Personalized Fashion?
TIDAK hanya mengikuti tren yang tengah viral, AI memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan rekomendasi pakaian dan gaya yang unik. --Pinterest
AI Personalized Fashion adalah penerapan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu individu menemukan gaya berpakaian yang paling sesuai. Ukurannya adalah kebutuhan, preferensi, dan kepribadian mereka.
Tidak sekadar mengikuti tren yang tengah viral, AI Personalized Fashion memungkinkan setiap orang mendapatkan rekomendasi pakaian dan gaya yang unik.
BACA JUGA: Memahami Kecanggihan Artificial Intelligence (AI) yang Menggerus Lapangan Pekerjaan
Teknologi ini bekerja dengan menganalisis data-data, mulai dari riwayat belanja, ukuran tubuh, warna kulit, hingga preferensi gaya sehari-hari.
Foto pengguna juga dimanfaatkan untuk merekomendasikan outfit sesuai dengan bentuk tubuh, acara yang akan dihadiri, atau tren yang tengah populer.
Bagaimana Cara Kerjanya?