BACA JUGA:Studi Lapangan di Desa Margomulyo, Unair dan Disperpusip Jatim Gali Potensi Wisata Samin
BACA JUGA:5 Tip Menulis Personal Statement
LOKAKARYA penulisan esai oleh Muhammad Ansyari Tantawi (kiri) dan Sujarwo di Disperpusip Jawa Timur pada 19 Agustus 2025.-Disperpusip Jawa Timur-Disperpusip Jawa TimurSementara itu, Sujarwo dari Disperpusip Provinsi Jawa Timur menyambut baik antusiasme mahasiswa dalam kompetisi menulis esai tersebut. Dia bangga ada banyak anak muda yang bersetia menulis.
Melkion Donald, ketua panitia kompetisi esai yang juga sehari-hari berkantor di Disperpusip Provinsi Jawa Timur, mengatakan bahwa total esai yang masuk mencapai 124.
Itu berasal dari berbagai kampus dan perguruan tinggi di Jawa Timur. “Yang lolos seleksi ada 66,” katanya saat koordinasi penjurian esai pada 15 Agustus 2025.
Mereka yang lolos seleksi tahap pertama itu kemudian memperebutkan posisi 15 besar. Selanjutnya, mereka wajib mengikuti lokakarya bersama tim juri untuk kemudian diseleksi lagi pada tahap final.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat di IKN, Tingkatkan Literasi hingga Kemampuan Bahasa Internasional
BACA JUGA:5 Manfaat yang Bisa Diperoleh Anak Ketika Orang Tua Aktif Menjadi Teladan Dalam Literasi
Kompetisi esai kali ini mengambil tema Menulis Demi Generasi Literat. Para peserta bebas menuliskan gagasan maupun keresahan mereka terkait tema tersebut.
Pemimpin Redaksi Perpusnas Press Muhammad Ansyari Tantawi mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional rutin menggelar kompetisi menulis melalui dinas di provinsi tiap tahun. Tidak selalu berbentuk esai, tapi sasaran utamanya memang mahasiswa.
“Karya para pemenang juga akan kami jadikan buku dan diterbitkan Perpusnas Press,” terangnya pada 19 Agustus 2025. Langkah itu, imbuh Tanta, adalah upaya untuk menciptakan ekosistem literasi demi Generasi Literat. (*)