Implementasi perencanaan penurunan stunting di Kabupaten Jombang telah dilakukan sebagai Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi. Target penurunan stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen pada 2024 merupakan prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024. Upaya ini membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, akademisi, media, swasta, LSM, dan mitra pembangunan. Pencegahan stunting dimulai sejak masa kehamilan dengan memenuhi kebutuhan gizi.
Implementasi program ini memerlukan kerjasama antara tim perencana dan pelaksana dalam penetapan program, anggaran, dan prosedur. Program rembuk stunting, penentuan anggaran, dan penetapan prosedur merupakan langkah-langkah penting dalam implementasi strategi penurunan stunting. Hal ini dilakukan dengan melibatkan berbagai instansi seperti Bapelitbang, Dinas Kesehatan, DP2KBP3A, dan perusahaan swasta.
Mengubah Akar Masalah
Stunting bukan sekadar soal kekurangan makanan. Banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari kemiskinan, sanitasi, hingga rendahnya pengetahuan orang tua tentang pola asuh dan gizi. Di sinilah SOTH hadir sebagai intervensi sensitif, menekan akar masalah melalui edukasi.
BACA JUGA:Grebek Stunting Serentak di Pasuruan, 632 Balita Terima Makanan Tambahan Bergizi
BACA JUGA:Prevalensi Stunting Jatim, Terbaik Pertama di Pulau Jawa dan Kedua Nasional
Misalnya, para ibu dan ayah diajari cara membuat MPASI yang tepat, pentingnya ASI eksklusif, menjaga kebersihan lingkungan rumah, hingga melatih keterampilan sosial anak sejak dini. Hasilnya diharapkan bukan hanya anak sehat, tapi juga lahir generasi cerdas dan tangguh.
Kolaborasi dan Harapan
Program ini tidak berjalan sendiri. Pemerintah daerah, perguruan tinggi, kader kesehatan, hingga masyarakat dilibatkan. Kolaborasi inilah yang membuat SOTH menjadi “jurus baru” yang diyakini efektif dalam menekan angka stunting di Jombang.
Harapannya, melalui gerakan bersama ini, target nasional menurunkan stunting menjadi 14 persen pada 2024 bisa tercapai. Lebih dari itu, yang ingin diwujudkan adalah masa depan anak-anak Jombang dan Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing. Karena pada akhirnya, mencegah stunting bukan hanya soal angka, melainkan soal menyelamatkan masa depan generasi penerus bangsa. (*)
*) Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga