Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Jurus Baru Tekan Angka Stunting di Jombang

Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Jurus Baru Tekan Angka Stunting di Jombang

PEMERIKSAAN kesehatan anak dilakukan secara rutin untuk mencegah stunting.-Universitas Airlangga-


Hariyono.-Unair-

KABUPATEN JOMBANG adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan prevalensi balita stunting masih jauh di atas target angka nasional. Menurut data SSGI 2021 tentang prevalensi balita stunting (tinggi badan menurut umur) berdasarkan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, angka stunting di KABUPATEN JOMBANG sebesar 21,2 persen. Sebelumnya pada data tahun 2019, angka stunting KABUPATEN JOMBANG sebesar 32,9 persen. 

Penurunan angka stunting sebanyak kurang lebih 11 persen menurut data SSGI 2021 adalah hal yang dapat diapresiasi. Namun, angka prevalensi sebesar 23,5 persen masih di atas angka nasional stunting. Artinya, persoalan ini tetap perlu mendapat perhatian serius. Sehingga, masih diperlukan upaya dalam menurunkan prevalensi stunting.

Berdasarkan data hasil survei nasional dengan laporan Gizi terpadu (ePPBGM), di Kabupaten jombang tahun 2024 kejadian stunting masih terdapat 18 persen dan angka ini masih di atas target nasional. 

Sebagai  respons  terhadap  masalah  stunting  ini, pemerintah Kabupaten  Jombang  telah mengimplementasikan delapan langkah percepatan  penanggulangan  stunting. Langkah-langkah ini termasuk pelaksanaan Aksi Rembuk Stunting (ARS) dan kolaborasi dengan berbagai  pihak,  termasuk kementerian terkait, pemerintah daerah, asosiasi, serta lembaga swasta dan akademisi.  Program-program yang telah dijalankan mencakup berbagai kegiatan seperti pengadaan BKB  Kit, pembentukan tim pendamping keluarga, pelaksanaan kegiatan ketahanan  dan  kesejahteraan  keluarga, serta sosialisasi kesehatan reproduksi remaja.  

BACA JUGA:FPDIP Jawa Timur: Distribusi Anggaran Harus Berdasar Prevalensi Stunting Daerah

BACA JUGA:PDIP Jawa Timur Dukung Zero Stunting Lewat Penguatan Layanan Perempuan

Semua upaya ini dilakukan dengan tujuan mendukung visi Kabupaten Jombang yang berkarakter dan berdaya saing di era globalisasi.

Di balik angka statistik itu, ada cerita tentang masa depan anak-anak. Anak yang mengalami stunting bukan hanya lebih rentan sakit, tetapi juga berisiko memiliki kemampuan kognitif rendah, prestasi belajar kurang, bahkan produktivitas kerja menurun saat dewasa nanti. Dampaknya bukan hanya bagi individu, tetapi juga pembangunan bangsa di masa depan.

Jurus Baru: Sekolah Orang Tua Hebat

Salah satu terobosan yang kini digencarkan di Jombang adalah Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), sebuah program yang diinisiasi oleh BKKBN. Program ini sederhana tapi strategis: membekali orang tua, khususnya yang memiliki balita, dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam mengasuh anak.

Mengapa orang tua yang disasar? Karena pola asuh, pola makan, serta perilaku hidup sehat di rumah adalah kunci pencegahan stunting. Lewat SOTH, orang tua diajak belajar bagaimana memenuhi gizi seimbang, menjaga kesehatan anak, melakukan stimulasi tumbuh kembang, hingga mendampingi anak menghadapi tantangan era digital.

BACA JUGA:Pemkot Pasuruan Gencarkan Grebek Stunting di Bugul Lor dan Kebonagung, Fokus Pola Asuh dan Gizi

BACA JUGA:Said Abdullah: Tuntaskan Masalah Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: